Usia Tak Batasi Kimani Untuk Belajar

Internasional / 18 August 2008

Kalangan Sendiri

Usia Tak Batasi Kimani Untuk Belajar

Puji Astuti Official Writer
4754

Kimani Ng'ang'a Maruge, adalah seorang kakek berumur 88 tahun. Dia adalah murid SD tertua di Kenya. Pada saat dia mendaftarkan diri, pada empat tahun lalu, Guiness Book of World Record mencatat dia sebagai orang tertua yang berada di sekolah dasar. VOA (Voice of America) meliput bagaimana Kimani mendaftarkan diri dan mengikuti pembelajaran di tahun pertamanya di sekolah dasar.

Di SD Marura, Nairobi, Julia Wanyoike adalah salah satu guru Kimani. Dia menjelaskan bahwa sekarang dia mengajar di kelas 6 pada mata pelajaran matematika. Dan ada satu orang pelajar yang menarik perhatiannya, dialah Kimani Ng'ang'a Maruge.


Kimani bercita-cita bisa menjadi seorang doctor suatu hari nanti.
Tapi untuk saat ini, kimani sedang belajar seni menggambar dengan sudut yang benar. Pria berusia 88 tahun ini, memulai sekolahnya pada tahun 2004, mengikuti program pemerintah berupa sekolah dasar gratis bagi semua kalangan.

 

 "Saya bersekolah karena mendapat petunjuk dari Tuhan, dan Dia memberi semangat saya untuk belajar," jelas Kimani. "Itu sebabnya saya kembali bersekolah."


Kimani ada seorang kakek dan telah memiliki cicit. Dia berkata bahwa alasan utamanya belajar di sekolah dasar adalah agar dia bisa membaca Alkitab.

 

 "Seringkali ada pendeta yang menyesat banyak orang. Itu sebabnya saya mau belajar  membaca agar bisa membaca Alkitab dan mempelajarinya."


"Saya mau membaca Alkitab, karena saya ingin melihat kearah mana kebenaran akan membimbing saya, karena saya percaya bahwa saya akan hidup hingga 300 tahun."


Kimani belajar di daerah barat
Kenya, di kota Eldoret. Setahun setelah ia bersekolah, Kimani diundang ke New York City untuk bicara tentang pentingnya pendidikan sekolah dasar gratis  di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

 

Sayangnya, beberapa waktu lalu, studinya di Eldoret terganggu dengan kekerasan pasca pemilu yang mengguncang negaranya.  Sebuah lembaga sosial yang membantu para orang tua di Kenya menawarkan Kimani semuah tempat dimana organisasi tersebut beroperasi di sebuah perkampungan miskin di Kariobangi. Mereka berjanji akan membantu Kimani untuk menyelesaikan studinya, tetapi hal tersebut ditolak olehnya. Kimani mengatakan bahwa teman-teman satu kelasnya sudah sangat dekat dengannya, bahkan sudah seperti anaknya sendiri sehingga ia tidak ingin berpisah dengan mereka.


Selama jam makan siang Kimani sering bercerita ketika dia bertempur dalam perang Mau Mau untuk mencapai kemerdekaan pada tahun 1950 an. Bagi gurunya, Julia Wanyoike, keberadaan Kimani dalam kelasnya merupakan sebuah inspirasi.


"Dia adalah sebuah inspirasi. Saya melihat pada diri saya, hal itu memacu saya untuk tidak puas dengan jenjang pendidikan yang telah saya capai, dan seberapa jauh saya telah melangkah sekarang ini. Saya harus belajar lebih banyak lagi, hingga saya benar-benar ahli dalam suatu bidang."

 

Kimani Ng'ang'a Maruge, membuat sebuah langkah ekstrim karena kecintaanya akan firman Tuhan. Dia hanya ingin mempelajari Alkitab lebih lagi, dan untuk itu dia mau membayar harga dengan belajar selama bertahun-tahun. Bahkan tidak hanya itu, dia memili mimpi yang besar, yang tidak dibatasi oleh umurnya. Jika Kimani yang telah lanjut usia, memiliki hasrat yang begitu besar untuk melakukan sesuatu yang besar bagi Tuhan, bagaimana dengan Anda?

Sumber : VOA/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami