Spirit Of Generosity

Investment / 1 August 2008

Kalangan Sendiri

Spirit Of Generosity

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property 'nama' of non-object

Filename: read/index.php

Line Number: 63

humprey Official Writer
4047

"...dan lengkapilah aku dengan roh yang rela" - Mazmur 51:14

Kasih adalah memberi. Jika Anda menyebut diri sebagai seorang Kristen tentunya Anda pun akan menjadi seseorang yang penuh kasih. Bagi orang-orang yang sepanjang hidupnya diwarnai dengan kasih, mereka tidak akan mempertahankan sifat-sifat yang bertentangan dengan nilai Ilahi itu. Ia tidak akan kikir, pelit atau hitung-hitungan dengan sesamanya.

"Memberi itu pertama-tama adalah sikap hati sebelum hal itu berubah menjadi tindakan."

Jika Anda bermurah hati, maka Anda tidak akan menghitung berapa banyak, waktu, atau kapan Anda harus memberi.

Tuhan memberikan kepada Anda segala berkat supaya Anda hidup dalam kelimpahan dan menikmatinya dengan bersukacita. Karena ketika Anda diberkati dengan sukacita, maka ada banyak orang juga yang akan menikmati bagian dari apa yang Anda rasakan. Keuangan di tangan Anda adalah sumber daya yang diberikan Tuhan. Maka jika Anda bermurah hati, dengan sumber daya yang ada, Anda pasti mampu untuk memberkati sesama.

Memberi dengan rela dan sukacita

Orang yang suka memberi adalah orang yang bersukacita. Orang yang memberi karena merasa hal itu adalah kewajiban atau paksaan akan memberi dengan menggerutu dalam hatinya. Sesungguhnya ketika hati Anda "rela" untuk memberi, Anda tidak akan kesulitan melakukannya. Dalam Alkitab, ada kisah di mana Musa memberikan undangan terbuka kepada siapa saja yang "terdorong hatinya" untuk membawa persembahan (Keluaran 35:5).

Dalam Perjanjian Baru, Paulus memberi pesan kepada jemaat Korintus untuk "memberi dengan sukacita" karena Allah mengasihi orang-orang yang demikian ( 2 Korintus 9:7). Ketika Anda melepaskan berkat kepada orang lain, hal itu harus menjadi momen bahagia. Paulus mempersiapkan orang-orang untuk memberi dengan cara yang benar, sehingga mereka menjadi pribadi yang memberi bukan karena "keharusan yang memberatkan" tetapi karena sukacita yang datang dari Tuhan.

Bahagia yang keluar dari dalam diri Anda akan terpancar dari sebuah senyuman. Jadi saat Anda memberi, berusahalah untuk memberi dengan tersenyum sehingga yang menerima persembahan Anda bukan hanya menerima berkat secara materi tetapi juga spirit yang mengalir dari sukacita yang Anda rasakan itu.

Halaman :
1

Ikuti Kami