Berbahagiakah Saya?

Kata Alkitab / 19 October 2007

Kalangan Sendiri

Berbahagiakah Saya?

Admin Spiritual Official Writer
12647

Seringkali kita bingung ketika kita ditanya, apakah Anda bahagia? Kadang kita berpikir dan merasa bahagia di satu sisi, tetapi kadang kita merasa sangat tidak bahagia di sisi lain.

Adakalanya orang melihat kita sangat bahagia dengan keluarga, pekerjaan, pelayanan  yang kita alami, padahal sebenarnya kita tidak merasa demikian. Kebahagiaan bahkan bisa datang bersamaan dengan kekecewaan. Anda bahagia ketika dapat pekerjaan yang baik tapi di saat yang sama Anda kecewa karena diputus kekasih.

Kebahagiaan sangat ditentukan oleh nilai-nilai, prinsip dan keyakinan kita. Untuk satu orang, ia bahagia ketika ia melihat orang tuanya dapat rukun (walaupun ia punya segalanya dalam hidup). Untuk yang lainnya, ia bahagia ketika bisa pergi ke luar negeri, sementara ada orang yang bekerja sebagai pelaut internasional yang akan merasa bahagia kalau bisa pulang ke Indonesia. Ada orang yang bahagia kalau bisa punya tampang yang cantik atau ganteng (mereka pergi ke bedah kecantikan), sementara ada orang yang berpikir lebih baik pasangannya yang cantik atau ganteng daripada dia cantik atau ganteng sementara pasangannya engga!!!

Kebahagiaan tidak hanya melibatkan perasaan kita tetapi juga pikiran kita. Paradigma atau cara berpikir tentang suatu kebahagiaan akan sangat menentukan apakah kita bahagia atau tidak. Itu sebabnya kita bisa merasa sangat tidak bahagia walaupun orang lain melihat kita bahagia, hanya karena kita berharap ‘perasaan' bahagia itu kita rasakan.

Itu sebabnya kita harus atur pikiran kita dengan benar, walaupun mungkin perasaan kita sedang tidak karuan, yang pada akhirnya baik pikiran dan perasaan kita mengalami kebahagiaan. Dan kalau kita ingin mengalami kebahagiaan sejati maka kita harus setuju dengan konsep Yesus tentang kebahagiaan itu sendiri.

Seperti apa kebahagian sejati menurut Yesus?

SAYA BAHAGIA KETIKA :

1. Saya sadar bahwa saya Miskin secara rohani.

Matius 5:3
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Miskin di hadapan Allah à the poor in spirit. Tuhan datang kepada orang miskin!

Lukas 4:18
Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku.
Matius 11:4-5
Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.

Apakah ‘miskin' yang dimaksud adalah tidak memiliki uang atau kekayaan? Kalau ‘miskin' yang dimaksud adalah tidak punya uang, bagaimana mungkin seseorang yang tidak memiliki uang dapat berbahagia! Orang yang tidak makan dua hari, mustahil berbahagia. Orang yang hanya memiliki satu baju, mustahil bahagia. Orang ‘miskin' seperti apa yang Yesus maksud ?

Menjadi ‘miskin' dalam rohani artinya: mengambil sikap rendah hati, menyadari bahwa kita tadinya orang berdosa, tidak punya hak terhadap milik kita, dan mau diselamatkan hanya oleh anugerah dari Tuhan.

‘Miskin' secara rohani artinya: rela dan taat ditaruh di tempat di mana Tuhan tempatkan, memikul apa yang IA taruh dalam hidup kita, pergi kemana IA  perintahkan kita, mati ketika IA memintanya, rela untuk berada dalam genggamanNya, merasakan apa yang tidak disukai oleh Tuhan.

Merasa kaya bisa menciptakan rasa puas, nyaman, sombong dan tidak butuh siapapun termasuk Tuhan. Kita berbahagia karena jauh lebih menyenangkan ketika berpikir tentang diri kita apa adanya dibandingkan penuh dengan kesombongan.

2. Saya Berdukacita karena dosa

Hal kedua yang merupakan pelengkap dari yang pertama adalah dukacita. Yang pertama (miskin) lebih ke area kesadaran (intelektual) sementara yang kedua lebih ke area perasaan.

Matius 5:4
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

Dukacita yang mendalam atas kesalahan/pelanggaran dan dosa yang kita lakukan akan mendatangkan kebahagiaan. Tuhan akan menghapus dukacita dan memberikan sukacita sebagai gantinya.

Yesaya 61:2-3
Untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.

Daud setelah jatuh dalam dosa, ia berdukacita di hadapan Tuhan.

Mazmur 51:18-19
Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kau pandang hina, ya Allah.

3. Saya Lemah Lembut

Matius 5:5
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Kelemahlembutan adalah kekuatan untuk tidak melawan atau membalas dendam ketika kita diserang, baik melalui perkataan maupun serangan terhadap fisik. Ini membutuhkan kekuatan yang luar biasa. Kelemahlembutan adalah kebalikan dari kelemahan. Orang yang lemah adalah orang yang harus membalas dendam atau yang selalu ingn menang  sendiri. Orang yang kuat mampu menganggap hal-hal yang menyakitkannya sebagai angin yang berlalu.

Yesaya 53:7
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Amsal 24:29
Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya."

Kelemahlembutan juga merupakan kekuatan untuk menerima keadaan-keadaan yang Allah bawa ke dalam hidup kita tanpa merasa pahit hati.

Lukas 23: 33-34
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

4. Saya Haus dan Lapar akan kebenaran.

Matius 5:6
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Saat kita lapar dan haus, kita tidak dapat dipuaskan dengan apapun kecuali dengan makanan dan minuman. Seberapa banyak pun kita makan, lapar dan haus akan selalu datang kembali. Anda sarapan pagi dan kenyang à siang hari lapar lagi dan haus lagi. Kalau secara fisik, kita akan mengalami rasa lapar dan haus setelah beberapa saat maka secara rohanipun sama. Roh dan jiwa kita hanya dapat dipuaskan jika kita bertemu dengan kebenaran, bukan yang lain.

Kita harus memiliki kerinduan yang kuat (lapar dan haus), barulah kita akan dipuaskan. Tetapi kerinduan saja tidak cukup untuk membuat Anda puas. Anda ingin makan dan minum tetapi tidak mau bergerak/bekerja, mustahil Anda akan kenyang. Kalau kita benar-benar lapar dan haus akan kebenaran, pastilah kita akan membaca Firman dan berdoa serta rajin beribadah.

5. Saya Murah Hati

Matius 5:7
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

Anda tidak bisa dikatakan murah hati (pemberi) kalau Anda melakukannya sesekali saja. Tetapi ketika itu menjadi gaya hidup, Anda adalah pemberi (murah hati). Ada banyak orang hanya mengalami pengalaman bahagia saat menerima sesuatu, dan itu tidak salah.

Yohanes 16:24
Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima supaya penuhlah sukacitamu.

Tetapi jauh lebih lagi berbahagia saat kita bisa memberi.

Kisah Para Rasul 20:35
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

Waktu kita menjadi murah hati, kita akan berbahagia dan kita akan semakin lama semakin serupa dengan Bapa kita.

Lukas 6:36
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.
Halaman :
1

Ikuti Kami