Pemimpin
Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus mendesak gereja Katolik melakukan tindakan nyata untuk mengakhiri kasus pelecehan seksual anak yang dilakukan para imam.
Hal ini
disampaikan Paus saat menghadir Konferensi Perlindungan Anak-anak di Gereja
yang dihadiri oleh para uskup dari 130 di Vatikan pada Kamis (21/2). Dia berharap
pertemuan ini bisa jadi upaya untuk menyusun tindakan nyata yang disepakati bersama dan direalisasikan kedepan.
Pihak
Vatikan sendiri menyampaikan kalau pertemuan yang akan digelar selama empat
hari itu akan dipenuhi dengan evaluasi dan diskusi. Itu sebabnya Paus menyebutnya sebagai pertemuan ‘awal dari sebuah dialog’.
“Dengarkan tangisan
kaum muda, yang menginginkan keadilan. Umat Allah yang kudus mengawasi dan mengharapkan
tidak hanya kecaman yang sederhana dan jelas, tapi menetapkan langkah-langkah yang efisien dan konkrit,” kata Paus.
Dia
menambahkan bahwa perubahan akan tercermin dalam tindakan dan upaya (nyata) yang dilakukan di seluruh dunia.
Kasus pelecehan
anak di lingkungan Gereja Katolik telah ditup-tutupi selama hampir 30 tahun. Dan saat inilah waktunya untuk belajar memperbaikinya.
“Gereja saat
ini jauh lebih baik dan punya tekat dan memiliki lebih banyak cara untuk lebih maju,
dan benar-benar membawa kesembuhan dan pengertian dan kebenaran bagi masa
depan,” kata David Deane dari perkumpulan profesor di Sekolah Teologi Atlantic
di Halifax.
Dia pun
berharap dengan mendengar pengakuan para korban pelecehan seksual, gereja bisa mengambil
langkah yang tepat untuk menyelesaikan kasus ini. “Kita telah melakukan hal-hal
yang mengerikan. Terkadang melalui, yang paling sering melalui ketidaktahuan.
Dan kita perlu reformasi,” tandasnya.