Dalam konvensi yang diadakan di Nashville, Tennessee, Presiden National Religious Broadcasters (NRB), Jerry Johnson menuding bahwa pemerintah Amerika Serikat akan menutup program Kristen.
Menurut RightWingWatch.org, Johnson mengatakan bahwa anggota senat dan kongres Partai Republik, John Boehner, menyetujui teorinya yang mengatakan bahwa hukum Syariah de facto dan pernikahan sesama jenis akan membuat program siaran Kristen tutup.
“Saya rasa ada pengaruh hukum Syariah de facto dimana kita tidak berada di bawah hukum tersebut tetapi para penyiar merasa bahwa mereka tidak dapat bicara mengenai Yesus dan Quran, Yesus dan Muhammad,” tuding Johnson. “Pemerintah memiliki pandangan baru mengenai pernikahan, mereka akan terus menekan hal itu begitu juga pogram siaran dan pihak industri. Kita melihat industri sensor bermunculan,” tambahnya.
NRB memang dikenal identik dengan kontroversi. Tahun lalu, Warren Throckmorton melaporkan bahwa sekelompok pendeta Cincinnati meminta NRB untuk mengakhiri hubungannya dengan Michael Peroutka, anggota dewan Liga Selatan yang merupakan kelompok neo-Konfederasi untuk memisahkan diri dari pemerintah AS.
Walaupun kabar ini masih bersifat teori dan asumsi semata, kita berharap agar pemerintah AS tidak serius menutup program siaran Kristen.
Baca juga:
Arizona Legalkan Diskriminasi Terhadap Homoseksual
Harold Ramis, Aktor Film Ghostbusters Meninggal Dunia
Pemimpin Gereja Terbesar Korea Selatan Dipenjara
Demi Uang Kuliah, Mahasiswa ini Jadi Bintang Porno
Sapi Berkaki 5 di India Dianggap Si Pembawa Berkat
Billboard Anti Homoseksual di Kentucky Tuai Kontroversi
Ditemukan 8 Sketsa Kondisi Mengerikan Penjara Korea Utara
Si Lumpuh yang bermimpi jadi Pelari Wanita Tercepat di Bumi
Ibu di India Bunuh Pemerkosa Puterinya yang Masih Balita
Sumber : http://www.rightwingwatch.org/Eva