Kepala Keluarga yang Baik, Membawa Keluarganya pada Kebahagiaan
Kalangan Sendiri

Kepala Keluarga yang Baik, Membawa Keluarganya pada Kebahagiaan

Hilda Tri Lestari Contributor
      2206

1 Timotius 3:4

Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 19; Matius 19; Kejadian 37-38

Menjadi seorang kepala keluarga yang baik merupakan sebuah pilihan. Kepala keluarga bisa memilih seperti apa dan bagaimana ia memimpin keluarga yang Tuhan anugerahkan kepadanya.

Kepala keluarga merupakan penentu sekaligus pengambil keputusan di dalam keluarga. Jadi, kepala keluarga harus paham bahwa ada tanggungjawab besar yang sedang ia emban dan harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan.

Namun dimasa-masa sekarang, banyak kepala keluarga yang mengalam disfungsi. Mereka tidak paham bahwa mereka adalah ujung tombak dan penentu mau dibawa kemana istri dan anak-anaknya. Pentingnya seorang ayah untuk bisa dihormati dan disegani oleh anak-anaknya. Hal ini terjadi tentunya bukan karena sang ayah adalah seorang otoriter, tetapi karena anak-anaknya melihat dengan jelas ayah mereka punya integritas.

Apa yang ayahnya lakukan diluar rumah, sama dengan yang dilakukan didalam keluarga. Seorang kepala keluarga yang menyerahkan keluarganya dalam kendali Tuhan, pasti menyerahkan semua keputusan yang akan dibuat, bahkan semua anggota berada dalam tudung perlindungan Tuhan.

Ayub 1:10 “Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.”

Ada perbedaan yang nyata antara Ayub dan Imam Eli dalam menjadi kepala keluarga. Ayub senantiasa berdoa untuk anak-anaknya.

Ayub 1:5 menuliskan, “Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: “Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati.” Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.”

Sedangkan Imam Eli, setelah tahu anaknya berbuat kejahatan, ia hanya memberitahu anaknya tanpa berbuat lebih (1 Samuel 1). Saudara-saudara jadilah kepala keluarga yang baik yang disegani dan dihormati oleh anak-anak kita.

Efesus 6:4 berkata, “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”

Percayalah bahwa setiap ayah akan jadi teladan yang baik bagi anak-anaknya kelak ketika mereka menjadi seorang ayah. Demikian pula untuk seorang Ibu, sekalipun pasangan kita tidak sempurna, mari buat suami kita menjadi ayah yang disegani dan dihormati.

Selamat berbahagia dalam keluarga yang disertai Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

Ikuti Kami