Menolong dan Mengasihi Saudara Seperti Diri Kita Sendiri
Kalangan Sendiri

Menolong dan Mengasihi Saudara Seperti Diri Kita Sendiri

Hilda Tri Lestari Contributor
      2303

Imamat 25:35

"Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu.”

 

Bacaan setahun: Mazmur 24; Matius 24; Yesaya 5-6

Orang asing pada zaman orang Israel adalah orang-orang yang harus dikasihi, karena dahulu orang Israel pun adalah seorang asing di Mesir. Seperti firman Tuhan pada :

(Imamat 19:34)“Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.”

Oleh sebab itu, ketika orang Israel kedatangan tamu orang asing mereka akan menyambutnya dan memperlakukan mereka seperti memperlakukan diri sendiri.

Masih ingat kisah saat ada tiga orang yang datang kepada Abraham dan hendak menuju kota Sodom (Kejadian :18). Bagaimana Abraham menyuruh mereka singgah beristirahat lalu menjamu mereka dengan roti dan lembu terbaik. Hal yang sama juga terjadi ketika Lot melihat dua orang asing menuju kotanya (Kejadian 19). Ia menyuruh mereka singgah dan menginap kerumahnya karena hari sudah hampir malam.

Lot memperlakukan mereka dengan spesial bahkan ketika orang-orang durjana di kota itu akan berlaku buruk terhadap tamunya, Lot tidak segan-segan menawarkan anak perempuannya. Itu adalah beberapa bukti bagaimana orang asing diperlakukan istimewa bahkan harus dilindungi.

Dalam (Imamat 19:34) berkata bahwa kita harus membantu saudara kita yang benar-benar kesusahan. Bukan hanya sekedar membantu tapi menganggap saudara kita itu sebagai ‘orang asing atau pendatang’. Dengan kata lain, Tuhan mau sampaikan agar kita tidak mengingat-ngingat lagi keburukan apapun yang pernah dilakukan oleh saudara-saudara kita, yang membuat kita menahan-nahan diri untuk menolong mereka.

Tuhan juga mau sampaikan bahwa kita harus mengasihi saudara kita seperti diri kita sendiri, memberi yang terbaik untuk mereka, bahkan melindungi hidup mereka sebagaimana kita melindungi diri kita sendiri.

Jadi sahabat, hendaknya kita senantiasa berbuat kasih kepada saudara-saudara kita tanpa memandang apapun yang pernah diperbuatnya dimasa lalu. Hendaknya kasih kita itu tulus dan tanpa pamrih. Tuhan Yesus memberkati.

Ikuti Kami