Menemukan Permata Diantara Barang-barang Yang Dibuang
Kalangan Sendiri

Menemukan Permata Diantara Barang-barang Yang Dibuang

Puji Astuti Official Writer
      3184

Mazmur 103:1-4

“Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat..”

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 11; Wahyu 17; Maleakhi 1-2

Toko barang bekas, garage sale, penjualan barang bekas di halaman - oh senang sekali, oh kegirangan, ini adalah waktunya bagi kita!

Selama bertahun-tahun saya telah mencoba untuk menjadi wanita seperti yang ditulis di Amsal 31, seorang istri dengan karakter yang mulia. Dia bangun ketika pagi buta (untuk mendapatkan penjualan terbaik lebih awal) dan menyediakan kebutuhan untuk keluarganya (seperti pakaian baru untuk anak-anak saya, untuk tabungan). Dia tidak takut salju demi seisi rumah tangganya (tidak ketika saya berhasil menemukan sepatu hangat dan sarung tangan tahan air dalam ukuran yang tepat). Dia membuat pakaian linen dan menjualnya (yah, setidaknya saya mendaur ulang barang-barang dan menjualnya serta mendapat untung dari sisa dan potongan yang saya ambil). Anak-anaknya bangun dan memanggilnya diberkati ("Terima kasih, Ibu!"); suaminya juga ("Apakah aku sudah mengatakan betapa saya menghargai semua yang kamu lakukan untuk menghemat uang?"), dan dia memujinya.

Saya telah menyisir tumpukan yang tak terhitung jumlahnya dari barang yang tak terpakai, ditolak, atau yang sudah usang untuk menemukan gaya yang tepat, warna yang paling disukai, dan ukuran yang sempurna. Mobil saya, tanpa GPS, paling tidak tahu rute ke sepuluh toko barang bekas. Saya telah mencatat alamat penjualan garage sale yang pemiliknya memiliki anak setahun atau lebih tua dari anak saya sehingga saya dapat kembali kesana pada penjualan tahun depan.

Perburuan harta karun, begitulah. Terkadang benda-benda itu tidak terlalu mirip dengan permata. Mereka mungkin butuh dibersihkan dengan baik, beberapa perbaikan kecil, atau bahkan di daur ulang. Tetapi ketika saya melakukan apa yang perlu dilakukan, mereka berharga. Dibutuhkan pengorbanan waktu dan energi. Dibutuhkan mata terlatih (atau setidaknya yang gigih) untuk menemukan mereka. Tetapi ketika selesai, mereka sangat berharga.

Ada lagu yang menceritakan kisah tentang biola tua yang dikeluarkan untuk dilelang. Itu terlihat usang dan tidak berharga. Biola itu ditolak; tidak ada yang mau menyia-nyiakan uang mereka untuk benda itu. Tapi kemudian seseorang berjalan ke depan. Dia menyentuh instrumen itu dengan hikmat. Dia meletakkannya ke dagunya, menggesek busurnya secara terampil di seluruh senar. Tangannya menghasilkan musik paling indah yang pernah didengar orang dari biola itu. Sentuhan tangan seorang ahli adalah yang melakukannya. Dan itu membutuhkan mata seorang ahli untuk melihat potensi yang dimiliki instrumen itu - bahwa itu seperti intan yang belum dipotong, kasar dan tampak biasa.

Yesus saya memiliki mata yang seperti itu. Tetapi Dia tidak memilih orang yang seperti permata - Dia membuat permata dari orang yang Dia pilih. Bahkan saya. Dia memiliki mata yang penuh kasih sayang. Dia menyebut saya harta-Nya yang berharga (Maleakhi 3:17). Menjadi milik-Nya adalah yang membuat saya bernilai. Dan pengorbanan-Nya bukanlah waktu atau energi, itu adalah darah dari kehidupan-Nya sendiri (1 Yohanes 1: 7).

Dia mencariku. Dia menemukanku. Dia menyelamatkanku. Karena kasih-Nya yang luar biasa, Dia mengangkatku dari timbunan sampah dan menjadikan aku  milik-Nya yang berharga. Dia telah memberiku lagu baru untuk dinyanyikan - sebuah lagu pujian untuk Tuhanku. Banyak orang akan melihat, dan berbalik kepada-Nya, dan menaruh kepercayaan mereka kepada-Nya (Mazmur 40).

Jadi saya bangkit dan memanggil Dia yang diberkati. Saya bersyukur. Dia mengerti bagaimana rasanya dihina dan ditolak. Puji Tuhan!

"Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu; janganlah kamu menoreh-noreh dirimu ataupun menggundul rambut di atas dahimu karena kematian seseorang; sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan engkau dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi." Ulangan 14: 1-2

Apakah kamu memiliki pergumulan dan rindu pertolongan Tuhan, yuk hubungi konselor Sahabat24 sekarang juga di SMS/WA  atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat  Live Chat dengan KLIK DISINI.

Hak Cipta © 2011 Robin Steinweg. Digunakan atas izin.

Ikuti Kami