Ketika Sukacitamu Dicuri Oleh Musuh, Rebut Kembali Dalam Nama Yesus!
Kalangan Sendiri

Ketika Sukacitamu Dicuri Oleh Musuh, Rebut Kembali Dalam Nama Yesus!

Naomii Simbolon Official Writer
      4295

Mazmur 16:11

"Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah, ditangan kananMu ada nikmat senantiasa."


Ayat Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 4; Matius 4; 2 Tawarikh 20-21

Apakah sesuatu darimu merasa dicuri? Apakah sukacita kamu tengah dicuri?

Rasanya hubunganmu dengan Tuhan baik-baik saja, namun  kamu tahu bahwa pada titik tertentu sukacita kamu telah diambil dari kamu. Apakah itu datang dengan tiba-tiba atau secara bertahap bikin kamu tenggelam dalam keputusasaan, begitu halus prosesnya sehingga kamu tidak menyadari bahwa kamu bergeser dan sukacitamu di curi?

"Pencuri datang  hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10)

Musuh adalah pencuri yang mencoba mengacaukan kita dan mengambil semua yang baik yang Yesus sudah lakukan dalam hidup kita.

Tapi tahukah bahwa melalui darah Yesus di kayu salib, kita memiliki otoritas penuh atas musuh. Nggak perduli apa yang dia coba lakukan pada kita, kabar baiknya adalah kita akan selalu menang!

Alkitab mengatakan bahwa Yesus mati bagi kita agar kita memiliki hidup yang penuh dengan berkat, hidup yang maksimal dan bahagia. Musuh nggak memiliki tempat dalam hidup kita, dia berada di bawah kita, dia ada di bawah kaki kita. Ingat itu!

Ketika kita merasa diri kita jatuh, tertekan, frustasi atau takut, kita harus dipersenjatai dan siap untuk bertempur. Kita harus tahu Firman Tuhan sehingga kita selalu dilengkapi dengan pertahanan yang diperlukan!

"Itulah sebabnya Allah meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadNya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku : "Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa!" ( 1 Korintus 2:9-11)

Firman Allah ini sangat jelas menyatakan bahwa di dalam nama Yesus setiap lutut akan bertekuk dan tunduk, bahkan mereka yang dari bawah bumi sekalipun. Jadi musuh harus tunduk kepada Yesus, dan dia harus melarikan diri!

Lalu gimana caranya agar kita mendapatkan kembali apa yang telah dicuri oleh musuh dari kita? Gimana kita memulihkan dan menjaga sukacita kita? Kabar baiknya adalah bahwa Allah mengurusi pemulihan. Dia akan mengembalikan dua kali lipat kebahagiaan yang terhilang.

Kisah Ayub dalam Alkitab adalah contoh yang luar biasa mengenai kebaikan dan kesetiaan Tuhan yang murni. Musuh mengambil semuanya dari Ayub, baik itu keluarganya, rumahnya, kegembiraannya, kekayaannya bahkan kesehatannya.

Dalam pengujian ini, Ayub tetap memuji Tuhan dan nggan pernah menyerah. Karena imannya, Tuhan memulihkan dan segalanya kembali kepada Ayub.

Dia memberi kepada Ayub lebih banyak daripada yang pernah hilang dan bikin Ayub menanggung sedih dan kesulitan. Ayub mengijinkan imannya lebih besar daripada ketakutannya dan dia mendapatkan kegembiraannya kembali dan sepenuhnya dipulihkan dalam segala hal!

Jadi, kita harus memiliki pikiran Kristus dan sepenuhnya diubah dalam gambar Allah. Tuhan berkata bahwa Ia akan berperang untuk kita dan kita nggak perlu mengangkat satu jari (pun) untuk mempertahankan diri.

Keluaran 14:14 "Tuhan akan berperang untuk kamu dan kamu akan diam saja."

Allah akan selalu siap berperang untuk kita. Panggil namaNya, Yesus... Yesus! Dia tidak akan pernah meninggalkanmu. Dia menyelamatkanmu dan membebaskan kamu dari segala kejahatan. Dia akan selalu membuat kamu menang dan kamu bisa melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang menguatkan kamu. Bersama Tuhan, kamu bisa menaklukkan apapun!

Ketika kamu merasa sedih dan merasakan sukacita atau kedamaian mulai hilang, datanglah kehadirat Tuhan dan akuilah bahwa sukacita Tuhan adalan kekuatan kamu. Berdoalah terus menerus dan percayalah bahwa Tuhan dapat dan akan selalu menyempurnakan semua yang menjadi perhatian kamu. Dia akan selalu berjuang untukmu di semua jalanmu!

 

Dikutip dari © 2013 by Nina Keegan. Digunakan dengan izin.

 

 

Ikuti Kami