Tantangan Besar Butuh Tindakan Besar
Kalangan Sendiri

Tantangan Besar Butuh Tindakan Besar

Lori Official Writer
      139

Ayat Renungan: Nehemia 2: 17“Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.”

 

Apa yang Anda lakukan saat menghadapi tantangan besar dalam hidup? Menarik diri? Mengeluh? Atau maju dengan iman?

Saat kita membaca kembali kitab Nehemia dari pasal pertama, kita tahu bahwa saat itu Nehemia sedang meratapi kehancuran Yerusalem. Saat ia mendengar kabar itu, hatinya sangat hancur sampai ia menangis, berpuasa, dan berdoa kepada Tuhan (Nehemia 1:4). Situasi sulit yang dialami bangsanya mengugah hati Nehemia untuk keluar dari kenyamanannya sebagai juru minuman raja. Dia terpanggil untuk membangun kembali tembok Yerusalem yang hancur meskipun dia tahu kesulitan dan risikonya yang sangat besar.

Tetapi kemudian kita melihat langkah yang dia ambil sebelum maju yaitu berpuasa dan berdoa. Artinya ia paham bahwa kekuatannya sendiri tidak cukup—hanya dengan penyertaan Tuhan semuanya mungkin. Lalu Tuhan menjawab doanya dengan melembutkkan hati Raja Persia, Artahsasta dan memberinya izin untuk pulang ke Yerusalem. Melalui arahan dan penyertaan Tuhan, dia berhasil membangun kembali tembok dengan dukungan penuh orang-orang sebangsanya.

Keteladanan Nehemia mengingatkan kita bahwa setiap tantangan besar membutuhkan respons yang besar pula—bukan dari sisi kekuatan fisik semata, tapi dari hati yang berserah kepada Tuhan. Seperti Nuh yang membangun bahtera meski ditertawakan, Daud yang melawan Goliat dengan iman, atau Paulus yang tetap berkobar memberitakan Injil meski dianiaya, mereka semua memilih taat daripada nyaman.

Hari ini, Tuhan mungkin sedang menempatkan kita di tengah tantangan yang besar—di keluarga, pelayanan, pekerjaan, atau masa depan. Tapi seperti Nehemia, kita dipanggil untuk tidak menyerah, melainkan maju dalam doa, bertindak dengan iman, dan percaya bahwa Tuhan akan menyertai.

 

Pertanyaan Renungan:

1. Bagaimana respons Anda terhadap tantangan—mundur atau maju bersama Tuhan?

2. Apakah Anda lebih fokus pada besarnya masalah, atau pada kuasa Tuhan yang jauh lebih besar?

3. Tantangan apa yang sedang Anda hadapi, dan bagaimana Anda akan meresponsnya hari ini?

Ikuti Kami