Hukum Tabur Tuai dalam Kerajaan Allah
Kalangan Sendiri

Hukum Tabur Tuai dalam Kerajaan Allah

Lori Official Writer
      99

Shalom, selamat pagi. Jumpa kembali dengan saya, Maria Kaesmetan. Hari ini, Tuhan memberikan kepada Anda mujizat. Percayakah? Barang siapa percaya, dia akan mengalami. Seperti kuasa Firman Tuhan yang akan kita pelajari hari ini.

 

Ayat Renungan: Yohanes 12: 24 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”

 

Tahukah saudara bahwa hukum tabur dan tuai berlaku dalam Kerajaan Allah. Waktu kita menabur doa, kita akan menuai apa yang kita doakan. Begitu juga jika kita memberikan kasih, perhatian, dana, waktu, dan tenaga kepada orang yang membutuhkan, maka kita akan menuai apa yang kita tabur tersebut. 

Mereka yang mau memberi waktunya untuk kita, memberkati kita dengan materi dan memberikan kita tenaganya – mungkin tidak secara langsung kepada kita tetapi kepada anak atau cucu-cucu kita. Maka kita akan melihat setiap taburan itu pasti akan menuai pada waktunya.

Kita hanya menunggu waktu-Nya dan bagaimana Tuhan melakukannya, itu bukan urusan kita. Tetapi urusan Tuhan sepenuhnya.

Saudara, hari ini saya rindu berbicara sebuah fakta, kebenaran, prinsip daripada firman Tuhan tentang tabur tuai. Firman Tuhan di Yohanes 12: 24 adalah pengingat tentang hal ini: “Aku berkata kepadamu sesungguhnya, jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja.”

Firman ini mengarah kepada Yesus yang adalah benih sulung untuk semua orang yang diselamatkan. Melalui kematian Yesus, penderitaan, kesakitan yang Ia alamin, Ia mati untuk dosa Anda dan saya. Ia dikubur - itu adalah lambang daripada bagaimana benih itu harus terkubur ke dalam tanah. Baru nantinya akan bangkit melalui tunas. Kebangkitannya itu menghasilkan orang-orang yang mengalami pertobatan sampai hari ini. Tuaian jiwa yang tidak akan pernah berhenti!

Pertobatan orang-orang yang datang kepada Kristus terjadi karena mereka menerima kasih dan pengorbanan-Nya. Yesus rela mengorbankan diri-Nya demi menyelamatkan manusia—aset termahal milik Allah. Jika kita juga mengadopsi cara pandang ini, maka kita akan terdorong untuk menginvestasikan hidup kita bagi keselamatan orang lain.

Ini berarti kita bersedia mati terhadap agenda pribadi, mimpi-mimpi egois, dan keinginan daging. Sebaliknya, kita memilih untuk hidup dalam visi Tuhan—menghidupi firman-Nya, dan mewujudkan kasih-Nya kepada orang lain. Kita menabur waktu, tenaga, uang, dan kemampuan untuk menjangkau mereka yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita.

Ketika kita melakukan hal ini, kasih Tuhan akan mengalir melalui kita dan menyentuh hati mereka. Jiwa-jiwa akan diselamatkan, dan dari satu orang yang bertobat akan lahir pertobatan demi pertobatan lainnya. Hidup kita yang ditanam dalam rencana Allah akan menghasilkan buah yang berlipat ganda untuk kemuliaan-Nya.

 

Momen Refleksi Praktis:

Hari ini, adakah satu nama yang Tuhan taruh di hati Anda? Seseorang yang belum mengenal keselamatan? Mulailah dengan mendoakan orang itu. Kemudian, ambillah langkah nyata—hubungi, kunjungi, atau bagikan kasih Kristus secara langsung. Tinggalkan agenda pribadi Anda dan investasikan hidup Anda bagi mereka. Percayalah, dengan penyertaan Roh Kudus dan kasih Allah, investasi Anda akan berbuah kekal.

Selagi ada waktu, mari kita menjadi saluran kasih Tuhan bagi keselamatan jiwa-jiwa.

 

Hak Cipta ©Maria Kaesmetan, Departemen Spiritual Life CBN Indonesia

 

Apakah Anda merasa ditinggalkan dan terpuruk di dalam banyak persoalan? Hari ini, Tuhan ingin hadir mengisi hidup Anda dengan kasih-Nya. Mari buka hati Anda untuk Dia masuk dan bekerja. Serahkan hidup Anda kepada Dia dan mengakui bahwa pengorbanan-Nya di kayu salib telah menebus hidup Anda selamanya. Atau jika Anda ingin berbagi, ingin didoakan atau membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami