Ayat Renungan: Yesaya 57: 15 – “Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.”
Ketika suatu hubungan retak atau mengalami masa-masa sulit dan menyakitkan, kita bisa menghabiskan banyak waktu memikirkan apa yang harus dilakukan untuk memulihkannya. Kita mungkin berusaha mengidentifikasi masalah dan menganalisisnya. Kita mungkin mengalami reaksi kemarahan, rasa sakit hati, dan pengkhianatan yang harus diatasi. Salah satu, atau mungkin keduanya, dari orang-orang dalam hubungan tersebut mungkin perlu diyakinkan akan suatu dosa dan bertobat. Dengan pertobatan, kita mungkin memiliki beberapa ide tentang cara memulihkan hubungan tersebut dan melangkah maju.
Semua upaya itu mungkin bermanfaat, tetapi kita perlu bertanya: Siapa yang memandu proses pemulihan? Apakah saya atau Tuhan?
Hubungan apapun yang rusak dalam hidup kita, termasuk saat kita merasa jauh dari Tuhan karena dosa-dosa kita, jalan pemulihan sejati dan kekal hanya dapat datang melalui kerendahan hati-Nya dan juga kerendahan hati setiap kita. Seperti disampaikan dalam Yesaya 57:15, "Sebab beginilah Firman Dia yang tinggi dan yang dimuliakan, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat mereka yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati mereka yang remuk."" Artinya, pemulihan sejati terjadi saat kita merendahkan diri di hadapan Tuhan dan membiarkan Dia bekerja di dalam hati kita.
Prinsip yang sama berlaku dalam hubungan antarmanusia. Kita memang sama-sama manusia yang memiliki kelemahan dan dosa, namun ketika salah satu atau keduanya memilih untuk mencari Tuhan dan membiarkan pikiran diperbarui oleh Kristus (Efesus 4:22–24), kerendahan hati membuka jalan bagi pemulihan.
Ada banyak dari Anda yang mungkin mengalami pemulihan dalam hubungan karena Anda memilih untuk merendahkan hati dan bersedia untuk memberikan kesempatan untuk mengampuni atau lebih dulu meminta maaf. Kita perlu melakukannya berulang-ulang dalam hidup kita karena hanya kerendahan hatilah yang bisa jadi obat untuk memulihkan hubungan.
Jadi, memilih kerendahan hati adalah jalan untuk mengizinkan Kristus menjaga hati dan pikiran kita sehingga hubungan kita dengan Dia dan juga sesama bisa terpelihara dengan baik.
Saudara, jika pagi ini Anda sudah mendengar bahwa kerendahan hati adalah rahasia di dalam memulihkan hubungan. Maukah Anda melakukannya?
Action Praktis:
1. Adakah diantara Anda yang sedang menghadapi konflik atau hubungan yang bermasalah saat ini? Mari ambil waktu dan minta Roh Kudus untuk menjamah hati Anda dan memulihkannya.
2. Hari ini ambil tindakan konkrit untuk mempraktekkan kerendahan hati Anda yaitu dengan mengirimkan pesan atau panggilan kepada orang yang sedang bermasalah dengan Anda, lalu sampaikan dengan hati yang tulus seperti "Saya ingin memperbaiki hubungan kita."
Mari berani mengambil tindakan agar Tuhan memulihkan hidup Anda.
Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.