Mengasihi Sahabat Lewat Menghargai Proses Imannya
Kalangan Sendiri

Mengasihi Sahabat Lewat Menghargai Proses Imannya

Lori Official Writer
      84

Shalom, sahabat yang dikasihi Tuhan! Hari ini Tuhan kembali memberi kita waktu untuk merenungkan kebenaran-Nya. Mari kita berharap dan percayai bahwa mukjizat Tuhan selalu nyata bagi mereka yang menantikan Dia. Hari ini, kita akan belajar tentang pentingnya berdamai ketika sahabat kita menyakiti kita.

 

Ayat Renungan: Amsal 17: 9“Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib.”

 

Setiap kita pasti memiliki sahabat yang dekat—mungkin sejak SD atau SMP—yang hadir dengan ketulusan, menerima kita apa adanya, dan tetap ada bahkan di masa-masa sulit. Sahabat sejati berani menegur dengan kasih karena ia ingin kita menjadi lebih baik. Namun, dalam hubungan apa pun, gesekan pasti terjadi. Seperti sendok dan garpu yang sering bersentuhan, demikian juga kita dengan sahabat. Kadang salah paham, tersinggung, atau terluka oleh kata dan sikap mereka—terlebih bila itu datang dari orang yang sangat kita percayai.

Kita sering berharap sahabat selalu sabar dan mengerti, tetapi kenyataannya mereka juga manusia yang bisa salah dan kecewa. Saat itu terjadi, Firman Tuhan menjadi kompas bagi kita. Amsal 17:9 mengingatkan: “Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih.” Artinya, bila kita ingin persahabatan tetap terjaga, kita harus belajar menutupi kesalahan orang lain, bukan mengungkit-ungkitnya atau menyebarkannya. 

Menutupi pelanggaran bukan berarti menyembunyikan dosa, tetapi memilih kasih daripada gosip. Saat kita mampu menguasai diri, tidak membicarakan kelemahan sahabat di belakangnya dan memberi ruang bagi mereka untuk berproses. Tuhan menghendaki agar kita tidak terus mengungkit kesalahan yang lama, melainkan mendoakan dan memberi kesempatan bagi mereka untuk bertumbuh. Itulah wujud kasih sejati—menghargai proses iman yang sedang mereka jalani.

Saya pun belajar hal ini untuk diri saya sendiri—ketika seorang sahabat dekat mengecewakan saya mau memilih mengampuni, saya terus diproses Tuhan untuk menjadi lebih sabar dan matang. Proses itu mungkin tidak mudah, tetapi selalu menghasilkan kesembuhan dan kedewasaan rohani. Mari kita izinkan Tuhan memakai setiap luka untuk membentuk karakter kita menjadi semakin indah di hadapan-Nya.

 

Action Praktis:

Apakah ada seorang sahabat yang masih sulit untuk Anda kasihi? Hari ini saya menantang Anda untuk mempraktekkan Firman di atas. Mulai mendoakan mereka dan berikan ruang bagi Tuhan untuk bekerja di hati mereka.

 

Melalui kebaikan hati Anda, kasih Tuhan telah mengubah hidup banyak orang. Mari ambil bagian dalam pekerjaan besar ini melalui pelayanan CBN yaitu membawa terang Injil bagi banyak jiwa di Indonesia.

Join Now

Ikuti Kami