Jadi Barometer, Bukan Termometer
Kalangan Sendiri

Jadi Barometer, Bukan Termometer

Lori Official Writer
      229

Shalom, saudara yang dikasihi Tuhan! Seperti hari yang cerah ini, semoga hati Anda juga penuh terang. Mari kita yakini bahwa apa pun yang ada di dalam hati kita ada dalam kendali Tuhan. Hari ini, saya ingin berbagi tentang renungan berjudul “Jadi Barometer, Bukan Termometer”

 

Ayat Renungan: Amsal 4:23“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”

 

Dalam keseharian, kita bisa berhadapan dengan banyak hal yang berada di luar kendali kita — entah itu cuaca, perilaku orang di sekitar, atau kebiasaan mereka yang mungkin berbeda dengan kita. Daripada berkonflik dengan keadaan sekitar, kita perlu belajar mengendalikan diri. Sebab jika kita tidak bisa mengendalikan diri, maka keadaan sekitar akan mengendalikan kita.

Lihat saja tren yang sedang populer. Kadang kita terbawa arus: nongkrong di kafe, ikut-ikutan gaya hidup yang sedang hits, padahal mungkin di rumah ada tanggung jawab yang menunggu. Seorang ibu, misalnya, mungkin lebih dibutuhkan anak-anaknya di rumah, tetapi karena ajakan teman, ia memilih nongkrong hingga berjam-jam. Akibatnya, timbul konflik dengan keluarga. Jika kebiasaan seperti ini terus dibiarkan, batasan menjadi kabur, dan ketika kita mencoba menjauh dari kebiasaan itu, bisa timbul konflik baru — pertemanan terganggu karena dianggap berubah.

Semua hal di luar diri kita tidak bisa kita kendalikan. Namun, jika kita memiliki pengendali utama - yaitu hati yang terarah pada Tuhan, maka kita bisa menerima keadaan apapun tanpa kehilangan damai. Saya pribadi punya prinsip, “Selama sesuatu itu baik dan bermanfaat, saya lakukan.” Tuntutan orang lain tidak harus selalu saya ikuti. Jika saya tidak melakukannya, saya tidak merasa terganggu. Sebaliknya, bila hati tidak terkendali, kita akan mudah tertekan oleh tuntutan batin, tekanan sosial, dan tren sekitar. Akhirnya, kita menjadi korban keadaan, mudah marah, kehilangan fokus, merasa gagal, dan mencari pelarian untuk mengisi kekosongan di hati.

Firman Tuhan di Amsal 4:23 berkata, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Sangat jelas bahwa hati adalah pusat kehidupan kita. Karena itu, mari kita jaga hati kita agar tetap sehat secara rohani.

Saudaraku, apa yang sedang menekan atau membuat Anda tidak tenang hari ini? Apakah itu berasal dari dalam diri atau dari lingkungan sekitar? Orang yang tidak bisa mengendalikan hati akan sulit hidup dalam ketenangan dan berdamai dengan kenyataan. Firman Tuhan menegaskan bahwa hidup yang bahagia dimulai dari hati yang dijaga dengan baik. Karena itu, jangan biarkan hal-hal di luar kendali menguasai pikiran dan perasaan kita.

Mari belajar menerima setiap keadaan dengan lapang hati, sebab tidak semua hal bisa kita ubah. Jadilah barometer, bukan termometer — pribadi yang menentukan arah, bukan yang dipengaruhi keadaan. Hari ini, mulailah dari diri sendiri dengan menjaga hati agar kita dapat hidup dalam damai: damai dengan diri, damai dengan sesama, dan terutama damai dengan Tuhan yang telah memberikan segalanya dengan begitu baik. Tuhan Yesus memberkati!

 

Hak Cipta ©Maria Kaesmetan, Departemen Spiritual Life CBN Indonesia

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami