Pribadi yang Setia Menanti Janji Tuhan
Kalangan Sendiri

Pribadi yang Setia Menanti Janji Tuhan

Lori Official Writer
      169

Ayat Renungan: Lukas 2: 30-32 - "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."

 

Tahukah Anda bahwa dibalik cerita Natal, ada satu sosok yang mungkin luput dari perhatian kita. Tetapi imannya yang besar menjadi pelajaran yang mampu mengajarkan kita tentang arti dari kesetiaan, harapan dan iman percaya pada janji Tuhan. Dia adalah Simeon. 

Di dalam bagian kitab Lukas, Simeon digambarkan sebagai sosok yang menghabiskan seluruh hidupnya menunggu untuk melihat sendiri Mesiah - yang dijanjikan Allah. Berpuluh-puluh tahun ia tetap percaya teguh bahwa janji itu akan digenapi. Simeon tidak menunggu dengan gelisah, melainkan percaya bahwa jika Allah berjanji, maka Ia pasti akan menggenapi.

Sampai di satu hari, Roh Kudus menuntun Simeon datang ke Bait Allah. Padahal ia sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi di Betlehem atau bahkan tidak ada tanda-tanda ajaib yang ia terima. Tetapi ada satu keyakinan teguh dalam hatinya bahwa hari itu adalah hari penggenapan.

Lalu sepasang pria dan wanita masuk ke dalam Bait Allah. Tahukah Anda apa yang dilakukan Simeon? Dia benar-benar yakin bahwa bagi Yesus adalah sang Mesias yang dijanjikan itu. Demikian disampaikan dalam Lukas 2: 28, "Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah..."

Mesias yang dijanjikan Allah bukanlah seorang raja yang megah, melainkan bayi mungil yang digendong oleh orang tua yang miskin. Tetapi Simeon melihatnya lebih dari sekadar seorang bayi, melainkan pribadi yang akan membawa "Keselamatan". Ia melihat terang bagi bangsa-bangsa, pengharapan bagi dunia, penggenapan janji Allah yang kekal.

Simeon diliputi sukacita, karena akhirnya ia melihat apa yang dijanjikan Allah. "...sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa..." (Lukas 2: 30-31)

Simeon mengajarkan kita bahwa menantikan Tuhan bukanlah sekadar menunggu waktu, tetapi menunggu dalam iman. Ia percaya bahwa Allah bekerja sekalipun ia tidak melihat tanda-tandanya. Dan ketika waktunya tiba, ia mengenali karya Tuhan sekalipun datang dalam bentuk yang sederhana.

 

Momen Refleksi:

Simeon mungkin bukan tokoh yang banyak dikenal dalam kisah Natal, tetapi kita bisa meneladani imannya yang tetap percaya, tetap berharap, dan tetap setia menanti penggenapan janji Tuhan dalam hidup kita.

Bagaimana dengan kita?

  • Apakah kita masih menanti jawaban Tuhan dengan hati yang percaya?
  • Apakah kita tetap berharap meski waktu terasa panjang?
  • Apakah kita siap mengenali karya Tuhan, sekalipun hadir dalam bentuk yang tidak kita duga?

Tuhan Yesus Memberkati!

Ikuti Kami