Natal dan Sukacita Kita
Kalangan Sendiri

Natal dan Sukacita Kita

Lori Official Writer
      407

Ayat Renungan: Nehemia 8: 10 - "Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"

 

Setiap kali memasuki musim Natal, kita selalu punya cara khusus untuk merayakannya. Ada yang menghias rumah dengan lampu berkelap-kelip, mengadakan pertemuan keluarga, menyajikan hidangan lezat, saling bertukar hadiah, atau sekadar menikmati waktu berkumpul bersama orang terkasih. Semua itu membawa hangatnya sukacita yang kita rindukan setiap tahun.

Di setiap Natal, kita berharap bisa mengalami sukacita yang sama. Namun bagaimana jika musimnya berbeda - Natal menjadi terasa berat karena kehilangan, kegagalan hingga krisis. Rasanya mungkin mustahil bisa bersukacita di tengah keadaan sulit kita.

Jika kita sebentar melihat kebelakangan - kepada situasi yang dialami bangsa Israel saat tembok Yerikho hancur. Mereka kehilangan harta benda bahkan orang-orang yang mereka sayangi. Lalu dibawa ke pembuangan, dan selama bertahun-tahun mereka berkabung atas peristiwa itu. Kenangan pahit itu melekat dalam ingatan mereka selama bertahun-tahun lamanya.

Tetapi ketika Nehemia selesai membangun kembali tembok itu, sebuah musim baru dimulai. Mereka pulang dari pembuangan, berkumpul kembali di tanah kelahiran, dan mengadakan perayaan besar penuh sukacita yang sudah lama hilang. 

Tak mudah untuk mereka bisa bersukacita kembali - wajah mereka masih terlihat berduka dan murung. Sampai akhirnya Nehemia memberikan peneguhan. Katanya, “Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!” (Nehemia 8: 10)

Saudara, mungkin saat ini Anda sedang berada di titik yang sama—menjalani masa sulit yang membuat hati berat dan sukacita terasa pudar. Tetapi firman Tuhan mengingatkan kita bahwa Sumber Sukacita itu telah datang. Yesaya menubuatkan: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita… dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (Yesaya 9:6)

Mesias telah datang membawa terang, pengharapan, dan sukacita yang tidak bergantung pada keadaan hidup. Saudara, mungkin tidak mudah untuk bersukacita di tengah situasi yang Anda lalui, mintalah Roh Kudus untuk memampukan Anda. Mungkin sulit untuk melanjutkan tradisi yang lalu, inilah saatnya untuk memulai tradisi Natal yang baru: rayakan dengan berbagi, atau mengundang orang-orang terdekat untuk merayakannya bersama-sama.

Saya berdoa, apapun upaya Anda untuk merayakan Natal tahun ini, kiranya menjadi titik balik yang menghidupkan kembali sukacita Anda di dalam Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati!

Ikuti Kami