Bagaimana Menghadapi Krisis Pernikahan dengan Dewasa, Belajar dari Kisah Firdy dan Livi
Sumber: Solusi TV

Marriage / 30 October 2025

Kalangan Sendiri

Bagaimana Menghadapi Krisis Pernikahan dengan Dewasa, Belajar dari Kisah Firdy dan Livi

Aprita L Ekanaru Official Writer
1130

Setiap pasangan menikah dengan harapan akan menemukan kebahagiaan dan keintiman. Namun, realitas sering kali tidak seindah itu.

Kisah Firdy dan Livi, pasangan yang menikah pada tahun 2013, menunjukkan bahwa bahkan cinta yang tulus pun bisa diuji oleh situasi yang sulit, dan bagaimana kedewasaan menjadi kunci untuk bertahan.

Tak lama setelah menikah, mereka menyadari bahwa hubungan suami istri tak berjalan semestinya. Awalnya dianggap hal biasa, tetapi setelah tiga tahun berlalu tanpa perubahan, tekanan mulai terasa.

Masalah kecil menjadi besar, pertengkaran muncul dari hal-hal sepele, dan jarak emosional perlahan tumbuh di antara mereka.

Suatu malam, di tahun keenam pernikahan mereka, Livi menangis dan mengaku bahwa dirinya merasa bersalah karena tidak bisa memenuhi hak suaminya. Setelah mencari tahu, ia menemukan penyebabnya, yaitu vaginismus, kondisi medis di mana otot vagina mengencang tanpa kendali, membuat hubungan seksual menjadi sangat menyakitkan atau bahkan mustahil.

Firdy, yang sebelumnya tidak memahami kondisi itu, sempat merasa ditolak. Livi merasa gagal sebagai istri. Tekanan sosial, terutama pertanyaan “kapan punya anak?”, memperburuk keadaan. Krisis yang mereka alami bukan hanya fisik, tetapi juga mental dan emosional.

 

BACA JUGA:

5 Cara Memperkuat Pernikahan Kristen agar Tidak Mudah Terjerat dalam Perceraian

6 Penyebab Kekeringan atau Konflik dalam Pernikahan

 

Banyak pasangan yang mengalami masa serupa, perasaan frustrasi, kehilangan koneksi, dan mulai mempertanyakan keputusan untuk menikah.

Firdy dan Livi juga sampai pada titik di mana emosi meledak dan keinginan untuk menyerah muncul. Namun, di balik keputusasaan itu, ada ruang untuk refleksi. Mereka menyadari bahwa pernikahan bukan sekadar bertahan, tapi tentang tumbuh bersama dalam situasi paling rapuh sekalipun.

Kisah mereka memberi tiga pelajaran penting yang bisa diterapkan siapa pun yang sedang menghadapi krisis pernikahan:

1. Berani Mengakui Masalah adalah Awal Pemulihan

Banyak pasangan terjebak karena menyangkal masalah. Livi berani mencari tahu penyebabnya, sementara Firdy belajar untuk tidak lagi menyalahkan. Pengakuan jujur membuka jalan bagi solusi yang sehat.

2. Empati Lebih Penting daripada Solusi Cepat

Dalam hubungan, kadang pasangan tidak butuh jawaban instan, tapi kehadiran yang memahami. Firdy belajar mendengarkan dengan hati, sementara Livi belajar terbuka tanpa takut dihakimi. Dari situ, komunikasi mereka mulai membaik.

 


BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami