Pernahkah Anda merasa bingung menentukan arah hidup? Di tengah badai masalah dan ketidakpastian masa depan, kita sering kali membutuhkan sebuah panduan, sebuah kebijaksanaan yang mampu menuntun kita pada keputusan yang tepat dan hidup yang bermakna.
Banyak sumber di dunia ini menawarkan hikmat, mulai dari buku motivasi hingga nasihat orang lain. Namun, sebagai orang percaya, adakah kunci untuk memperoleh hikmat yang sesungguhnya, hikmat yang tidak hanya cerdas secara duniawi tetapi juga bernilai secara kekal? Jawabannya terletak pada sebuah hubungan, bukan sekadar pengetahuan. Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa hidup yang dipimpin Roh Kudus adalah kunci untuk berhikmat.
Apa artinya hidup yang dipimpin Roh Kudus?
Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus artinya adalah persekutuan yang intim dan sehari-hari dengan Sang Penolong yang dijanjikan Yesus. Dalam Yohanes 16:13, Yesus sendiri berfirman, "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang." Ayat ini memberikan dua janji yang luar biasa. Pertama, Roh Kudus adalah pemandu kita kepada seluruh kebenaran. Dia-lah yang menerangi firman Tuhan, menyegarkan pikiran kita, dan meyakinkan hati kita tentang apa yang benar di hadapan Allah.
BACA JUGA:
Hikmat Tuhan dalam Memilih Pergaulan dan Pertemanan
5 Cara Memperoleh Hikmat dari Tuhan, Sudahkah Anda Melakukannya?
Kedua, Roh Kudus memberitahukan hal-hal yang akan datang. Ini bukan berarti kita akan mendapat kemampuan untuk meramal seperti di film-film. Dengan bergaul erat dengan Roh Kudus, kita dikaruniikan sebuah "perencanaan rohani." Kita dibentuk untuk memiliki perspektif ilahi dalam melihat tantangan dan peluang di depan. Seorang pilot yang terbang melalui kabut tebal tidak bisa mengandalkan penglihatannya sendiri; ia bergantung sepenuhnya pada instrumen di kokpit. Demikian pula, Roh Kudus adalah "instrumen navigasi" kita. Dia memampukan kita untuk melihat melampaui keadaan saat ini, mengingatkan kita akan janji-janji Allah, dan memberikan ketenangan bahwa masa depan ada dalam kendali-Nya. Inilah yang memampukan kita untuk hidup berkemenangan bahkan saat badai kehidupan datang menerpa.
Jadi, hikmat sejati bukanlah sekadar tentang seberapa banyak ayat yang kita hafal, melainkan seberapa peka kita mendengar suara Sang Pemberi Hikmat itu sendiri. Ketika kita menghadapi keputusan sulit, entah dalam karir, keluarga, atau pelayanan, hikmat dunia mungkin menawarkan solusi yang cepat dan menguntungkan secara materi. Namun, dengan bergaul dengan Roh Kudus, kita diajar untuk mencari perspektif surgawi. Dia akan melunakkan hati kita ketika kita keras kepala, menegur kita ketika kita mulai menyimpang, dan memberikan kelegaan saat kita merasa cemas tentang masa depan.
Oleh karena itu, marilah kita tidak menjadikan persekutuan dengan Roh Kudus sebagai sebuah kegiatan sampingan, melainkan sebagai napas kehidupan rohani kita setiap hari. Hikmat yang kita dambakan lahir dari keintiman dengan Dia. Dengan membuka hati, meluangkan waktu untuk berdoa dalam Roh, dan merenungkan Firman-Nya, kita membiarkan Dia memimpin setiap langkah kita. Inilah janji Allah, hidup yang tidak hanya sekadar "bertahan," tetapi hidup yang berkemenangan, penuh dengan hikmat ilahi, dan siap menyambut setiap masa depan dengan iman yang teguh.
Apakah Anda memiliki pertanyaan tentang pribadi Roh Kudus? Kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan penjelasan secara pribadi tentang Tuhan dan kehidupan Kristen.
Sumber : Jawaban.com