Banyak orang mengenal istilah “martir” dalam sejarah gereja. Namun tahukah Anda siapa martir pertama yang dicatat dalam Alkitab? Dialah Stefanus, seorang diaken penuh Roh Kudus yang rela mati demi imannya kepada Kristus.
Kisah hidupnya menginspirasi jemaat mula-mula, juga menjadi teladan bagi setiap orang percaya hingga sekarang. Mari kita bahas lebih lanjut soal Stefanus.
Kisah Stefanus dapat ditemukan dalam Kisah Para Rasul pasal 6 dan 7. Ia adalah salah satu dari tujuh diaken yang dipilih para rasul untuk membantu pelayanan praktis di jemaat Yerusalem.
BACA JUGA: Belum Genap Berusia 10 Tahun, Anak Kecil Ini Diangkat Jadi Raja dan Mengubah Bangsanya!
Pemilihan ini dilakukan karena jumlah orang percaya semakin banyak dan muncul kebutuhan untuk mengatur pembagian makanan bagi para janda.
Stefanus dikenal sebagai pribadi yang penuh iman, berhikmat, dan dikuasai Roh Kudus. Namanya bahkan disebut pertama kali dalam daftar ketujuh diaken, menandakan betapa pentingnya peran Stefanus.
Sejak awal, ia melayani dengan hati tulus dan penuh kasih, serta dipakai Allah untuk melakukan mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak (Kisah Para Rasul 6:8).
Karena kecakapannya dalam menyampaikan firman, banyak orang Yahudi tidak mampu menandingi argumen Stefanus. Akibatnya, ia difitnah telah menghujat Musa dan Allah. Tuduhan itu membuatnya dihadapkan ke Mahkamah Agama.
Di hadapan pengadilan, Stefanus tidak gentar. Ia justru menyampaikan pidato panjang tentang sejarah bangsa Israel, dari Abraham hingga Musa, untuk menunjukkan bagaimana umat Allah seringkali menolak utusan-Nya.
Puncaknya, Stefanus menegur pemimpin Yahudi karena telah menolak dan menyalibkan Mesias, yaitu Yesus Kristus.
BACA JUGA: 5 Tokoh Alkitab Ini Hidup Dekat dengan Tuhan, Apa Rahasia Mereka?
Pidato Stefanus membuat para pemimpin agama sangat marah. Mereka menutup telinga, berteriak, lalu menyeret Stefanus keluar kota. Di sana ia dirajam dengan batu hingga mati.
Namun sebelum meninggal, Stefanus menatap ke langit dan melihat kemuliaan Allah serta Yesus berdiri di sebelah kanan-Nya.
Dengan tenang ia berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Bahkan di detik terakhir hidupnya, ia memohon, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka.” (Kisah Para Rasul 7:59-60).
Kematian Stefanus menjadi catatan penting dalam sejarah gereja. Ia adalah martir pertama yang mati karena imannya kepada Kristus. Peristiwa ini memicu penganiayaan besar terhadap jemaat di Yerusalem. Namun justru melalui penganiayaan itu, Injil tersebar ke banyak wilayah.
BACA JUGA: Nubuatan Bait Allah Ketiga: Akan Dibangun di Atas Masjid, Benarkah?
Menariknya, salah satu saksi mata kematian Stefanus adalah Saul, yang kelak dikenal sebagai Rasul Paulus, seorang penginjil besar yang membawa berita keselamatan hingga ke bangsa-bangsa.
Iman yang teguh sampai akhir inilah yang membuat nama Stefanus dikenang sepanjang sejarah sebagai martir pertama dalam Alkitab.
Saksikan kisah Stefanus, martir pertama, dan teladannya dalam iman yang teguh. Tonton videonya sekarang:
Sumber : YouTube Jawaban Channel