Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya menjadi simbol kemajuan Indonesia di masa depan, tetapi juga menjadi kanvas bagi aksi-aksi yang penuh makna. Salah satunya adalah penanaman 100 pohon yang dilakukan oleh Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) dalam rangka Gerakan Masyarakat Sadar Hukum (GERMASA) 2025. Kegiatan pada 22 Agustus 2025 lalu ini bukan sekadar aksi penghijauan biasa, melainkan sebuah simbol spiritual dan komitmen sosial yang mendalam.
Bersama Otorita IKN dan sekitar 200 peserta dari berbagai provinsi, GPIB melakukan penanaman bibit di Taman Kusuma Bangsa, IKN. Kegiatan ini merupakan bagian dari GERMASA yang tahun ini mengusung tema besar tentang keadilan, inklusivitas, dan pelestarian lingkungan menuju Indonesia Emas 2045.
BACA JUGA:
GERMASA GPIB 2025: Suara Gereja Menggema di IKN, Wujudkan Kota Hijau dan Inklusif
Mengapa Pemerintah Pilih Nama Fransiskus Xaverius untuk Basilika di IKN?
Makna Spiritual di Balik Setiap Bibit
Setiap pohon yang ditanam membawa makna yang dalam dan menjadi perwujudan iman yang nyata:
Kegiatan penghijauan ini disertai dengan doa bersama, mengukuhkannya bukan hanya sebagai aksi fisik, tetapi juga sebagai sebuah peribadatan yang menyatu dengan alam. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyambut baik inisiatif ini dan menyebutnya sebagai contoh nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat lintas iman dalam membangun kota yang hijau dan berkeadilan.
Sumber : IKN | Jawaban.com