Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mendampingi delegasi United Evangelical Mission (UEM) dalam pertemuan penting dengan Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar. Pertemuan ini digelar di Ruang Rapat Lantai 2, Gedung Kementerian Agama, Jakarta, dan membahas isu-isu strategis seperti toleransi, pendidikan agama, serta tanggung jawab umat beragama terhadap lingkungan.
Delegasi UEM terdiri dari para pemimpin gereja dan akademisi teologi dari Asia, Afrika, dan Eropa. Mereka dipimpin oleh Sekretaris Eksekutif UEM untuk Region Asia, Pdt. Dr. Dyah Ayu Krismawati, serta Sekretaris Eksekutif UEM untuk Program Global, Pdt. Felicite Ngnintedem. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari sistem pendidikan keagamaan di Indonesia, terutama dalam konteks keragaman dan harmoni antarumat beragama.
Bagi delegasi UEM, Indonesia menjadi contoh nyata bagaimana keberagaman agama dan budaya dapat menjadi kekuatan untuk membangun persatuan. Dalam sambutannya, Menag RI menekankan peran agama dalam menjawab tantangan global, seperti krisis lingkungan, intoleransi, dan melemahnya semangat kebangsaan.
BACA JUGA: PGI Serukan Keadilan! Kasus Pelecehan Anak Tidak Boleh Dibiarkan
“Pendidikan agama tidak boleh hanya berfokus pada doktrin, tetapi harus menyentuh masalah nyata yang dihadapi umat manusia,” tegas Nasaruddin Umar. Ia juga memperkenalkan konsep ekoteologi, yaitu pendekatan teologis yang menggabungkan nilai-nilai spiritual dengan kepedulian terhadap lingkungan. Dalam Islam, konsep ini terkait dengan peran manusia sebagai khalifah (pengelola bumi) yang bertanggung jawab menjaga kelestarian alam.
Pendidikan yang Menanamkan Toleransi
Salah satu program unggulan Kemenag RI yang dibahas dalam pertemuan ini adalah Kurikulum Cinta. Kurikulum ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai kasih, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan sejak usia dini. Tujuannya adalah membentuk generasi yang tidak hanya memahami ajaran agamanya, tetapi juga mampu hidup berdampingan secara damai dengan pemeluk agama lain.
Sumber : PGI.or.id