Satu Tayangan Superbook Bikin Caleb Berhenti Dendam dan Mulai Mengasihi – Kisah Nyata
Sumber: Jawaban.com

Family / 4 July 2025

Kalangan Sendiri

Satu Tayangan Superbook Bikin Caleb Berhenti Dendam dan Mulai Mengasihi – Kisah Nyata

Claudia Jessica Official Writer
537

Caleb, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang duduk di kelas 3 SD, dikenal sebagai anak yang cerdas dan aktif. Ia senang bermain dan bergaul dengan teman-temannya. Namun, ada satu sifat yang cukup menonjol dalam dirinya, dia sulit memaafkan.

Jika ada yang menyakitinya, baik teman sekolah maupun adiknya sendiri, Caleb cenderung menyimpan rasa kesal itu lama-lama. Ia ingat perlakuan tidak menyenangkan itu dan tidak segan untuk membalasnya suatu saat.

“Pernah ya, waktu hari Minggu, ada anak yang menampar Caleb. Satu minggu kemudian, saat ketemu lagi sama anak itu, langsung ditamparnya,” cerita Mama Caleb saat dikonfirmasi oleh Superbook Indonesia.

 

BACA JUGA: “Kalau Tuhan Bisa Ubah Paulus, Tuhan Juga Bisa Ubah Aku” – Kisah Nyata Sahat, 10 Tahun

 

“Caleb ini anak yang pintar. Tapi kalau sedang fokus dan ada anak yang ganggu atau senggol dia, langsung dikejar,” tambah Feber, guru sekolah minggunya.

Di rumah, ia juga sering berebut mainan dengan adiknya. Caleb punya prinsip, jika adiknya tidak mau meminjamkan mainan, maka ia pun tak mau berbagi. Bahkan kalau adiknya berlaku kasar, Caleb bisa membalas dengan lebih kasar.

Namun sikap Caleb mulai berubah ketika sekolah minggu memutar salah satu episode Superbook berjudul Kasih Terbesar.

Dalam episode itu, Caleb menyaksikan bagaimana Tuhan Yesus disiksa, dihina, bahkan disalib, tetapi Tuhan Yesus tetap memilih mengampuni mereka semua, tanpa membalas. Tuhan Yesus tidak marah, juga tidak dendam, hanya kasih yang terpancar dari-Nya.

Caleb yang menyaksikannya terdiam. Hatinya tergugah, seperti ada yang mengetuk hatinya.

 

BACA JUGA: Bermula Dari Kisah Saulus, Detha Kini Berubah Jadi Anak yang Bertanggung Jawab

 

Sesampainya di rumah, Caleb bertanya kepada mamanya, “Ma, gimana cara membalas kasih Yesus?”

Dengan penuh kasih, mamanya menjawab, “Kita memang nggak bisa membalas secara langsung, karena kasih-Nya begitu besar. Tapi kita bisa melakukan yang Tuhan Yesus ajarkan, yaitu mengasihi sesama, memaafkan, dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.”

Sejak hari itu, Caleb membuat keputusan dalam hatinya bahwa ia ingin membalas kasih Yesus, ia mau berubah, tidak lagi menyimpan atau membalas dendam.

Berdasarkan kesaksian sang mama, perubahan Caleb terlihat nyata. Terutama ketika seorang temannya di sekolah tanpa sengaja mendorong Caleb hingga ia terjatuh dan lututnya terluka, Caleb yang biasanya menjadi marah dan membalasnya, justru berkata, “Gak apa-apa.”

 

BACA JUGA: Dulu Aku Melawan dan Mengganggu, Kisah Daud Lawan Goliat Bikin Aku Yakin Kalau Tuhan Bisa

 

Ketika ditanya oleh sang mama mengapa ia tidak membalas teman yang mendorongnya, Caleb hanya menjawab, “Temanku gak sengaja kok.”

Ini menjadi momen di mana Caleb ingin membuktikan bahwa ia tidak lagi hidup dalam dendam, tapi sedang belajar menjadi lebih dewasa dan penuh kasih.

Perlahan, Caleb juga mulai membuka diri. Ia mulai sering mengajak teman-temannya main ke rumah, suatu hal yang sebelumnya belum pernah ia lakukan.

“Teman-temannya dulu gak pernah datang ke rumah, sekarang lebih sering datang,” ujar Mama Caleb.

Ia juga mulai suka memberi. Jika ada temannya yang ulang tahun, Caleb akan dengan sukacita mempersiapkan kado untuk membuat mereka senang.

 

BACA JUGA: Kalau Yunus Pernah Kabur dari Misi Tuhan, Gevariel Hampir Sama! Tapi Tuhan Ubahkan Anak Ini

 

Baginya, kasih kini bukan hanya sekadar kata, tetapi sesuatu yang harus dibagikan sekalipun lewat hal kecil.

Ingin melihat lebih banyak kisah transformasi seperti Caleb?

Mari dukung pelayanan Superbook. Dengan berdonasi, Anda bisa menjadi bagian dari perubahan besar dalam hidup anak-anak Indonesia. Klik tombol di bawah ini untuk berdonasi sekarang:

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami