Tempat tidur sudah dirapikan, tubuh sudah bersih, dan Anda pun siap untuk beristirahat. Namun, justru di saat itulah berbagai pikiran muncul dan membuat Anda overthinking. Pernah mengalaminya?
Fenomena ini ternyata cukup umum dialami banyak orang. Setelah menjalani hari yang padat dengan berbagai aktivitas, malam hari memang sering menjadi waktu bagi pikiran untuk “berkeliaran”.
Tiba-tiba Anda mulai mengingat hal-hal yang belum diselesaikan, menyesali keputusan yang telah diambil, atau mencemaskan apa yang akan terjadi esok hari. Tapi, kenapa overthinking sering muncul malam-malam, tepat saat hendak tidur?
BACA JUGA: 3 Tokoh Alkitab ini Mampu Mengatasi Overthinking yang Berujung Depresi Secara Ampuh
Menurut Adjie Santosoputro, seorang Mindfulness Practitioner dari Santosha Indonesia, ada alasan ilmiah sekaligus psikologis di baliknya.
“Badan sudah capek, sudah low-batt. Stimulus di luar diri seperti kerjaan, suara, aktivitas, semua sudah minim. Akibatnya, perhatian kita yang tadinya banyak mengarah ke luar, kini beralih ke dalam diri,” jelas Adjie.
Dengan kata lain, saat siang hari, perhatian kita cenderung sibuk menanggapi berbagai rangsangan dari luar. Tapi ketika malam tiba dan dunia di sekitar mulai tenang, kita jadi lebih mudah masuk ke dalam pikiran sendiri.
Ini membuat otak bekerja aktif memutar ulang kejadian-kejadian di masa lalu atau memproyeksikan ketakutan akan masa depan. Tak heran, overthinking sebelum tidur pun seringkali muncul dan tak terhindarkan.
Menariknya, Adjie menyebut bahwa sebenarnya pikiran kita memang selalu ramai. Hanya saja, saat siang hari kita terlalu sibuk untuk menyadarinya. Ketika malam tiba dan tidak ada distraksi, kesadaran terhadap isi pikiran menjadi lebih tajam.
BACA JUGA: Overthinking? Simak 5 Cara Jemimah Cita Mengatasinya
“Kita tidak terbiasa menemui pikiran. Kita malah sering hanyut dan terseret oleh pikiran-pikiran itu, sehingga kita merasa overthinking” tambahnya.
Overthinking muncul malam-malam bisa menjadi beban tersendiri bagi tubuh dan pikiran. Bukannya merasa tenang sebelum tidur, banyak orang justru terjebak dalam kekhawatiran yang membuat kualitas tidurnya menurun.
Padahal, tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Adjie menyarankan untuk tidak mengatasi overthinking dengan mencari distraksi, berlatih untuk menemui pikiran kita, seperti dengan menyadari napas.
“Sadari bahwa pikiran adalah objek, dan kita adalah subjek yang menyadarinya,” ujarnya.
Selain itu, bagi kita yang merupakan orang percaya, marilah bersandar pada Janji Tuhan. Membaca dan merenungkan firman Tuhan sebelum tidur bisa menjadi jangkar yang kuat bagi hati dan pikiran.
BACA JUGA: Overthinking Bikin Kehilangan Identitas Sebagai Orang Percaya? Kok Bisa? Ini 5 Alasannya
Salah satu ayat yang bisa membantu Anda mengatasi overthinking, tercatat dalam kitab 1 Petrus 5:7 yang berbunyi, “Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
Anda juga bisa berdoa kepada Tuhan, mengungkapkan isi pikiran Anda dan katakan, “Tuhan, ku serahkan pikiranku ke dalam tangan-Mu. Tenangkan hatiku, dan tuntun aku untuk beristirahat dalam damai-Mu."
Dengan demikian, Anda bisa lebih siap menghadapi malam dengan damai, bukan lagi diliputi kecemasan.
Jadi, jika Anda sering mengalami overthinking sebelum tidur, mungkin sudah waktunya untuk berhenti melawan pikiran Anda. Tapi temuilah pikiran itu dengan penuh kesadaran dan hadapi iman, dengan begitu kita bisa menemukan ketenangan.
Jika Anda merasa overthinking yang Anda alami semakin berat dan mengganggu ketenangan jiwa, jangan ragu untuk mencari bantuan.
Layanan Doa dan Konseling CBN siap mendampingi Anda 24 jam setiap hari, memberikan dukungan rohani dan telinga yang mau mendengar.
Hubungi kami sekarang, dan temukan ketenangan bersama Tuhan melalui doa dan percakapan yang penuh kasih. WA: 0822-1500-2424
Sumber : Adjie Santosoputro