Shalom saudara yang dikasihi Tuhan! Hari ini kita diingatkan bahwa keberadaan kita sampai saat ini bukan karena kekuatan kita sendiri, melainkan semata-mata karena kebaikan dan kemurahan Tuhan. Mari kita bersyukur atas anugerah-Nya.
Ayat Renungan: Matius 7: 1-2 - "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Sepanjang minggu ini, kita akan belajar tentang menghakimi. Pagi ini, kita membuka hati dan belajar dari Matius 7:1-2, yang mengajarkan agar kita tidak menghakimi, karena ukuran yang kita pakai akan dipakai juga kepada kita. Sehingga kita perlu “Mengenakan belas kasihan kepada orang lain.”
Sangat mudah bagi kita untuk menghakimi, apalagi saat melihat berita-berita di media sosial. Seringkali, berita-berita itu tidak ada urusannya dengan kita, atau kita pun tidak ada urusannya dengan mereka. Namun, berita tersebut begitu menyita energi dan perhatian kita, sehingga timbul konsep di dalam diri kita untuk memandang orang lain bersalah, berlaku kasar, atau bahkan berdosa. Mungkin kita tergoda berkata dalam hati, “Kok sikap dia bisa sejahat itu ya?” Atau kita mulai menuduh “Kok bisa ya dia memperlakukan orang lain seburuk itu?” Kita sebenarnya tidak pernah tahu apa yang terjadi dalam hidup orang tersebut. Kita bahkan tidak tahu cerita perjalanan hidupnya hingga dia ada di titik seperti itu.
Tuhan mengajarkan kita untuk menengok ke dalam diri kita. Bagaimana Tuhan memperlakukan kita? Dia tidak menghitung kesalahan kita, Dia mengampuni segala dosa kita, seperti yang ditulis dalam Mazmur 103. Dia bahkan melupakan kesalahan kita.
Karena itu, kita perlu duduk sejenak dan meminta kepada Tuhan pertolongan atas kejadian yang sedang terjadi, baik yang kita baca di media maupun yang kita dengar. Mari kita meminta Tuhan memberikan jalan keluar atasnya, supaya orang tersebut memperoleh pengampunan atas dosanya jika memang bersalah, atau mendapatkan jalan untuk bertobat. Atau, kita juga bisa berdoa agar Tuhan memberikan anugerah bagi orang itu untuk memperbaiki hidupnya.
Saat kita punya niat untuk melihat orang lain dalam kesalahan, kita seolah-olah sedang menjadi Tuhan atas mereka. Padahal, tidak ada satu pun dari kita yang punya hak untuk menghakimi. Hakim itu hanyalah Tuhan, yang memiliki hak prerogatif sepenuhnya. Itu adalah wewenang Tuhan semata.
Belas kasihan menang atas penghakiman. Ketika kita memiliki belas kasih seperti Tuhan, kita akan memperlakukan orang lain sebagaimana Tuhan memperlakukan kita—dengan penuh kasih, pengampunan, pengertian, kesabaran, dan keadilan.
Action:
Hari ini, ambil waktu untuk berdoa:
1. Mintalah hati yang penuh belas kasihan, bukan penghakiman.
2. Mohon Tuhan mengubah cara pandang kita, supaya kita memperlakukan orang lain dengan kasih.
3. Berdoalah untuk setiap orang yang kita lihat atau dengar sedang berjerat masalah atau kasus, supaya mereka menemukan jalan menuju kasih Tuhan.
Hak Cipta ©Maria Kaesmetan, Departemen Spiritual Life CBN Indonesia