Mampu Bertahan Karena Bersama
Kalangan Sendiri

Mampu Bertahan Karena Bersama

Lori Official Writer
      959

Ayat Renungan: Kisah Para Rasul 27: 29-32“Dan karena takut, bahwa kami akan terkandas di salah satu batu karang, mereka membuang empat sauh di buritan, dan kami sangat berharap mudah-mudahan hari lekas siang. Akan tetapi anak-anak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal. Mereka menurunkan sekoci, dan berbuat seolah-olah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan. Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajuritnya: "Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu tidak mungkin selamat." Lalu prajurit-prajurit itu memotong tali sekoci dan membiarkannya hanyut.”

 

Hidup ini seperti perjalanan panjang di lautan yang tak selalu tenang. Kadang, kita menghadapi badai yang mengguncang perahu kehidupan kita—kesulitan finansial, masalah keluarga, penyakit, kehilangan, atau rasa putus asa. Dalam badai seperti itu, godaan untuk menyerah dan berjuang sendirian seringkali muncul. Namun, Firman Tuhan mengajarkan bahwa kita tidak diciptakan untuk berjalan sendiri.

Dalam kisah pelayaran Paulus di Kisah Para Rasul 27, para pelaut ingin meninggalkan kapal demi keselamatan diri mereka. Namun, Paulus memperingatkan bahwa keselamatan hanya akan ditemukan jika mereka tetap bersama. Hal yang sama berlaku dalam hidup kita. Saat badai menghantam, alih-alih menutup diri dan menjauh, kita justru perlu merangkul orang lain.

Tuhan menciptakan kita untuk hidup dalam komunitas—dengan keluarga, sahabat, dan saudara seiman. Ketika kita jatuh, mereka dapat menopang kita. Ketika kita lemah, mereka dapat menguatkan kita. Badai kehidupan bukanlah alasan untuk memutus hubungan, tetapi kesempatan untuk mempererat ikatan kasih dan saling mendukung.

Jangan biarkan kesepian dan putus asa membuat Anda menarik diri. Justru dalam masa-masa sulit, bukalah hati Anda untuk berbagi dengan orang lain. Bergandengan tangan dengan mereka yang Tuhan tempatkan dalam hidup Anda, karena kekuatan persatuan akan menjadi jangkar yang menahan kita tetap teguh meskipun ombak kehidupan menghantam.

 

Action:

Renungkan, siapa dalam hidup Anda yang menjadi teman seperjalanan dalam badai kehidupan? Hubungi mereka hari ini, ucapkan terima kasih, dan berikan kata-kata penguatan. Jika Anda sedang menghadapi badai, mintalah doa dan dukungan mereka. Jangan berjalan sendirian; tetaplah berpegang pada jangkar persatuan yang Tuhan sediakan.

Ikuti Kami