Pemilihan Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV pada 8 Mei 2025 menjadi sorotan dunia, terutama setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April lalu.
Selain sebagai pemimpin baru Gereja Katolik, banyak pihak juga menyoroti bagaimana pandangannya terhadap isu-isu sosial modern, salah satunya LGBT.
Sebagai paus ke-267 dalam sejarah gereja, Paus Leo XIV diharapkan memberikan arah baru atau mempertahankan warisan pendahulunya dalam menanggapi dinamika masyarakat global, termasuk keberagaman gender dan orientasi seksual.
Baca Juga: Paus Fransiskus Mengizinkan Pemberkatan untuk Pasangan LGBT
Bagaimana Pandangan Paus Leo XIV Terhadap Isu LGBT Sejauh Ini?
Pertanyaan mengenai sikap Paus Leo XIV terhadap komunitas LGBT muncul ke permukaan. Seorang rekan dekatnya, Pendeta Michele Falcone, menyebut bahwa Paus berusaha menempuh “jalan tengah yang bermartabat” antara suara progresif dan konservatif dalam gereja.
Namun, rekam jejaknya menunjukkan sikap yang cenderung konservatif. Pada tahun 2012, Paus Leo XIV pernah mengkritik Media Barat karena dinilai mendorong simpati terhadap gaya hidup homoseksual dan keluarga non-tradisional.
Apa Sikapnya Terhadap Pengajaran Gender dan Kebijakan Pasangan Sesama Jenis?
Paus Leo XIV secara terbuka menolak ideologi gender di sekolah, dengan alasan hal tersebut membingungkan generasi muda dan bertentangan dengan Injil.
Meskipun, belum memberikan komentar langsung terhadap dokumen Vatikan yang dirilis pada masa akhir kepemimpinan Paus Fransiskus, yang membuka kemungkinan pemberkatan pasangan sesama jenis.
Hal ini membuat banyak pihak masih bertanya-tanya ke mana arah kebijakan yang akan diambil.
Baca Juga: Benarkah Tuhan Menciptakan LGBT? Berikut Faktanya Dalam Alkitab
Apa yang Diharapkan Umat Katolik dari Paus Leo XIV ke Depan?
Umat Katolik kini menanti apakah Paus Leo XIV akan melanjutkan semangat keberagaman seperti yang dibangun oleh Paus Fransiskus, atau kembali ke pendekatan yang lebih tradisional Gereja Katolik.
Meski belum ada pernyataan resmi mengenai arah kebijakannya terhadap isu-isu sensitif seperti LGBT, banyak umat berharap agar Paus Leo XIV membuka ruang dialog dengan berbagai kelompok dalam gereja dan mendengarkan suara berbagai kalangan.
Harapan ini mencerminkan keinginan agar gereja tetap hadir secara relevan dan penuh kasih dalam menghadapi isu-isu zaman modern. Mari terus ikuti perkembangan kebijakan Paus Leo XIV dan doakan agar Gereja semakin bijaksana dalam menanggapi tantangan masa kini.
Sumber : Berbagai Sumber