Mengenal Etomidate, Obat Keras yang Ditemukan dalam Vape Pada Kasus Jonathan Frizzy
Sumber: Fakta Kalbar

Health / 7 May 2025

Kalangan Sendiri

Mengenal Etomidate, Obat Keras yang Ditemukan dalam Vape Pada Kasus Jonathan Frizzy

Shantika Yoshe Official Writer
305

Baru-baru ini, publik kembali dikejutkan oleh kabar yang melibatkan seorang artis terkenal, Jonathan Frizzy atau yang akrab disapa Ijonk.

Jonathan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan vape yang mengandung zat bernama Etomidate, sebuah jenis obat keras yang penggunaannya seharusnya sangat terbatas.

Penetapan status tersangka ini dilakukan pada Sabtu, 3 Mei 2025, oleh pihak kepolisian setelah diketahui bahwa produk tersebut tidak memiliki izin edar dan dibawa langsung dari Malaysia, ke Jakarta secara ilegal.

Baca Juga: WHO Desak Semua Negara Larang Rokok Elektrik Berperasa, Masih Berani Coba-coba?

Apa Sebenarnya Etomidate?

Etomidate adalah obat bius yang digunakan dalam dunia medis untuk menginduksi anestesi umum, terutama saat seseorang hendak menjalani operasi dengan durasi singkat.

Obat ini bekerja cepat, hanya dalam waktu sekitar satu menit setelah disuntikkan melalui pembuluh darah, efek penenangnya bisa bertahan antara tiga hingga lima menit tergantung dosis.

Dalam konteks medis, Etomidate sangat bermanfaat dan aman, tetapi hanya jika digunakan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten dan dalam lingkungan rumah sakit atau ruang bedah.

Namun dalam kasus Jonathan Frizzy, Etomidate tidak digunakan sesuai prosedur medis, melainkan ditemukan dalam cairan vape yang disalahgunakan.

Kombes Pol Ronald Sipayung dari Polresta Bandara Soekarno-Hatta mengungkap bahwa barang tersebut dibawa dari Malaysia ke Jakarta melalui hand carry dan sebagian lainnya disimpan di bagasi pesawat.

Ini menunjukkan adanya upaya penyelundupan zat yang seharusnya hanya berada di ranah medis, bukan di tangan masyarakat umum.

Siapa yang Terdampak dan Bagaimana Pengaruh Etomidate pada Tubuh Manusia?

Masyarakat umum, khususnya generasi muda, menjadi pihak yang paling rentan dalam situasi seperti ini. Vape seringkali dianggap sebagai alternatif “aman” dari rokok, padahal kandungannya bisa sangat berbahaya.

Etomidate, jika digunakan tanpa pengawasan medis, dapat menimbulkan efek tenang, menghilangkan rasa takut dan kecemasan, serta mengganggu sistem saraf pusat.

Efek ini mungkin terlihat menguntungkan di permukaan, namun sejatinya membawa resiko besar terhadap kesehatan mental dan fisik seseorang.

Obat ini memiliki sifat hipnotik atau sedatif, artinya dapat membuat seseorang kehilangan kesadaran atau menjadi sangat tenang, tapi bukan dalam arti positif.

Etomidate tidak memiliki efek penghilang rasa sakit, melainkan hanya menekan kesadaran. Bahkan, penggunaan Etomidate bisa memicu gangguan pada sistem motorik otot, menyebabkan mioklonus atau kejang otot ringan yang tidak disadari.

Yang lebih serius, obat ini menurunkan kadar kortisol (hormon stres) secara drastis hingga 24 jam setelah penggunaan, yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon jika digunakan secara sembarangan.

Baca Juga: Bantu Anak Anda Menolak Rokok dengan Mempraktikkan 4 Prinsip Alkitabiah Ini

Kapan dan Dimana Etomidate bisa Digunakan Secara Sah?

Etomidate hanya boleh digunakan di ruang medis yang resmi dan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, seperti dokter anestesi.

Penggunaan diluar dari prosedur medis, sangat tidak dianjurkan dan bisa masuk ke dalam ranah hukum karena termasuk penyalahgunaan obat keras.

Di Indonesia, Etomidate belum termasuk dalam daftar narkotika, namun karena sifat dan efeknya yang mirip dengan zat adiktif lainnya. Bahkan sejumlah negara telah menggolongkannya sebagai narkotika.

Hal ini menunjukkan bahwa ada perhatian serius terhadap potensi penyalahgunaan obat ini di berbagai belahan dunia.

Mengapa Kasus ini Penting untuk Diperhatikan dari Sudut Pandang Orang Kristen?

Sebagai umat percaya, kita percaya bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19). Tuhan mempercayakan tubuh ini bukan untuk kita rusak atau gunakan sembarangan, tetapi untuk dijaga dan dipelihara dengan penuh tanggung jawab.

Ketika kita mulai membuka celah untuk hal-hal yang “menenangkan” secara instan seperti zat kimia dalam vape, kita sebenarnya sedang mencari damai yang palsu, bukan damai sejahtera yang sejati dari Kristus.

Tuhan Yesus sendiri mengatakan dalam Yohanes 14:27, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.” 

Maksud dari Firman Tuhan tersebut bukanlah ketenangan yang datang dari obat-obatan, tetapi ketenangan yang lahir dari relasi yang benar dengan Tuhan, dari pengharapan yang kuat, dan dari hati yang percaya pada penyertaan-Nya dalam setiap musim kehidupan.

Bagaimana Seharusnya Kita Menyikapi Fenomena Seperti Ini?

Kita perlu membangun kesadaran dan edukasi di tengah komunitas, baik dalam keluarga maupun gereja.

Jangan sampai anak-anak muda kita tertipu oleh tren atau produk modern yang menjanjikan ketenangan, tetapi sebenarnya menjebak dalam ketergantungan dan kehancuran. 

Tidak semua yang terlihat modern itu baik, dan tidak semua yang menenangkan itu sehat.

Sebagai orang percaya, kita punya tanggung jawab moral dan spiritual untuk menegakkan nilai hidup sehat dan kudus. Ini bukan hanya soal menjauhi narkoba atau zat terlarang, tetapi juga soal menjadi teladan dalam menjaga tubuh, pikiran, dan roh.

 

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami