Menikah bukan sekadar cinta, tapi juga kesiapan untuk hidup bersama pasangan selama sisa hidup Anda sampai akhir. Maukah Anda menerimanya?
Banyak pasangan yang begitu antusias dalam merencanakan pernikahan, mulai dari memilih gaun, dekorasi, hingga lokasi acara. Namun, ada satu hal penting yang sering terlupakan, yaitu pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.
Tidak sedikit pasangan yang baru mengetahui kondisi kesehatan satu sama lain setelah menikah. Ada yang mendapati pasangannya memiliki penyakit tertentu atau bahkan tidak bisa memiliki keturunan.
Situasi ini bisa menjadi ujian besar dalam rumah tangga. Sebagai orang Kristen, kita tahu bahwa Alkitab melarang perceraian (Matius 19:6).
Lalu, bagaimana jika setelah menikah pasangan ternyata memiliki kondisi kesehatan yang sulit diterima?
BACA JUGA: Apa Kata Alkitab Tentang Sex Sebelum Menikah?
Untuk menghindari konflik di kemudian hari, pemeriksaan kesehatan sebelum menikah menjadi langkah bijak yang perlu dilakukan. Berikut beberapa alasan mengapa pemeriksaan ini sangat penting:
1. Mendeteksi Penyakit Menular
Beberapa penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis B, hepatitis C, dan penyakit menular seksual lainnya bisa berdampak besar dalam kehidupan pernikahan.
Dengan pemeriksaan kesehatan, pasangan bisa mengetahui status kesehatannya dan mengambil langkah pencegahan yang tepat agar tidak menularkan penyakit kepada pasangannya.
2. Mengidentifikasi Penyakit Keturunan
Ada beberapa penyakit keturunan yang mungkin tidak tampak secara langsung, seperti thalasemia, hemofilia, atau anemia sel sabit.
Mengetahui kondisi ini sejak awal membantu pasangan memahami risiko yang mungkin terjadi pada keturunannya kelak dan merencanakan langkah terbaik.
3. Mengetahui Kondisi Kesehatan Reproduksi
Salah satu tujuan pernikahan adalah untuk memiliki keturunan seperti yang Tuhan rancangkan (Kejadian 1:28). Maka tidak heran jika kesuburan menjadi salah satu faktor penting yang harus diperiksa sebelum memasuki bahtera rumah tangga.
Pemeriksaan ini membantu pasangan mengetahui kondisi kesehatan reproduksi masing-masing, sehingga mereka bisa lebih siap menghadapi kemungkinan yang ada, termasuk jika harus menempuh pengobatan atau alternatif lain dalam membangun keluarga.
BACA JUGA: Mau Menikah? Pastikan Kamu Sudah Diskusikan 3 Hal Ini Dengan Pasangan Ya
4. Mempersiapkan Kehamilan yang Sehat
Bagi pasangan yang ingin memiliki anak, kondisi kesehatan sebelum menikah sangat penting.
Pemeriksaan ini membantu mendeteksi faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kehamilan dan memastikan bahwa kedua pasangan dalam kondisi terbaik untuk memiliki keturunan.
5. Membangun Keterbukaan dan Kepercayaan
Salah satu fondasi dalam pernikahan adalah keterbukaan. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah, pasangan bisa lebih jujur mengenai kondisi masing-masing dan saling memahami apa yang perlu mereka hadapi bersama di masa depan.
Ini juga membantu menghindari kekecewaan atau konflik akibat kurangnya informasi tentang kondisi pasangan.
Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah bukanlah ujian yang menentukan apakah seseorang layak menikah atau tidak.
Sebaliknya, ini adalah bentuk tanggung jawab untuk mengenal pasangan lebih dalam dan mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan pernikahan dengan segala tantangannya.
Setelah mengetahui hasil pemeriksaan, Anda dan pasangan bisa berdiskusi dan mengambil keputusan dengan hati-hati.
BACA JUGA: 5 Kesalahpahaman Tentang Mentoring Pernikahan
Apakah Anda siap menerima pasangan dengan kondisi kesehatannya, termasuk jika ia memiliki penyakit tertentu atau kesulitan dalam memiliki anak?
Sebagai orang Kristen, kita diajarkan untuk mengasihi pasangan kita dalam segala kondisi (Efesus 5:25).
Namun, Anda perlu membuat keputusan yang matang sebelum mengucapkan janji pernikahan di hadapan Tuhan untuk bisa menerima pasangan dengan segala kekurangannya.
Jika Anda dan pasangan sedang dalam tahap persiapan pernikahan, pertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lebih awal. Jangan biarkan ketidaktahuan menjadi sumber masalah di kemudian hari.
Pernikahan bukan hanya tentang hari bahagia, melainkan kesiapan menjalani hidup bersama dalam segala keadaan.
Anda diberkati dengan artikel ini? Bagikanlah artikel ini kepada mereka yang hendak menikah atau ke sosial media Anda.
Sumber : Berbagai Sumber