Pejuang Garis Dua, Kamu Tidak Sendirian! Intip Tokoh Alkitab yang Juga Menanti Keturunan
Sumber: Getty Images | Fabian Montano

Marriage / 9 March 2025

Kalangan Sendiri

Pejuang Garis Dua, Kamu Tidak Sendirian! Intip Tokoh Alkitab yang Juga Menanti Keturunan

Claudia Jessica Official Writer
3654

3. Yakub dan Rahel: Pergumulan Seorang Istri yang Menanti Keturunan

"Ketika Rahel melihat, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: ‘Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati.’" (Kejadian 30:1)

Rahel sangat menginginkan anak, tetapi kandungannya tertutup. Sementara itu, Lea, kakaknya yang juga istri Yakub sudah melahirkan beberapa anak. Rahel merasa sedih, kecewa, bahkan putus asa.

Namun, Alkitab mencatat bahwa akhirnya Tuhan mendengarkan Rahel dan membukakan kandungannya. Ia melahirkan Yusuf dan kemudian Benyamin (Kejadian 30:22-24, 35:16-18). Yusuf menjadi alat Tuhan untuk menyelamatkan keluarganya di masa kelaparan.

 

BACA JUGA: Apakah Penyakit dan Pola Hidup Mempengaruhi Kesuburan Suami Istri?

 

4. Hana dan Elkana: Air Mata yang Berubah Menjadi Sukacita

"Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN.’" (1 Samuel 1:15)

Hana adalah istri dari Elkana, tetapi dia tidak memiliki anak, sementara istri Elkana yang lain, Penina, terus-menerus menyakiti hati Hana. Setiap tahun, Hana pergi ke rumah Tuhan dan menangis dalam doa, mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan.

Dalam doanya, Hana bernazar bahwa jika Tuhan memberinya seorang anak laki-laki, ia akan menyerahkannya untuk melayani Tuhan seumur hidupnya. Tuhan pun menjawab doanya, dan Hana melahirkan Samuel, yang kemudian menjadi nabi besar bagi Israel (1 Samuel 1:20).

Dari kisah mereka, kita belajar bahwa waktu Tuhan selalu yang terbaik. Seperti Abraham dan Sara, mungkin penantian terasa panjang, tapi Tuhan tidak pernah terlambat. Jangan berhenti berdoa, seperti Ishak yang langsung berseru kepada Tuhan dan menerima jawaban-Nya.

Tuhan juga tidak melupakan kita, seperti Dia mengingat Rahel di waktu yang tepat. Dan seperti Hana yang mencurahkan isi hatinya, kita pun bisa datang kepada Tuhan dengan jujur, Dia mendengar dan akan menjawab dengan cara yang indah.

Mari kita berdoa...

 

Halaman selanjutnya →

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
123Tampilkan Semua

Ikuti Kami