-
Share:
Siapa Saja Tokoh-Tokoh dalam Peristiwa Kelahiran Yesus?
Puji Astuti Official Writer
Kisah kelahiran Yesus Kristus bukanlah peristiwa biasa. Dalam rencana-Nya yang agung untuk menyelamatkan manusia, Allah memunculkan berbagai tokoh yang berperan penting dalam menggenapi nubuat yang telah disampaikan sejak ribuan tahun.
Setiap tokoh dalam kisah terbesar sepanjang masa ini, mulai dari saat Yesus dikandung hingga kelahirannya, memberikan gambaran mendalam tentang karakter Allah dan kasih-Nya yang besar bagi dunia.
Maria: Sang Perawan yang Dipilih Allah
Maria adalah seorang gadis muda yang rendah hati dari Nazaret. Ketika malaikat Gabriel menyampaikan pesan bahwa ia akan mengandung oleh kuasa Roh Kudus (Lukas 1:26-38), respons Maria mencerminkan iman yang luar biasa.
Kata-katanya, “Jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Lukas 1:38), menunjukkan kepatuhan yang total kepada kehendak Allah, meski ia mengetahui risikonya: penolakan masyarakat, kebingungan keluarga, dan bahkan ancaman hukum mati di saat itu.
Maria adalah lambang ketaatan dalam rencana keselamatan Allah. Melalui dirinya, Allah menunjukkan bahwa Dia memilih yang rendah hati dan yang dianggap kecil oleh dunia untuk melaksanakan rencana besar-Nya.
BACA JUGA : 7 Pesan Dari Tema Natal PGI 2024, Marilah Sekarang Kita Pergi Ke Betlehem
Yusuf: Pria Benar dan Taat
Sebagai tunangan Maria, Yusuf menghadapi dilema besar ketika mengetahui Maria mengandung sebelum mereka menikah.
Namun, ketika malaikat Tuhan datang dalam mimpi dan menjelaskan bahwa anak yang dikandung Maria adalah dari Roh Kudus (Matius 1:20-21), Yusuf memutuskan untuk menaati Allah.
Yusuf adalah simbol pria yang benar dan penuh tanggung jawab. Allah memilihnya untuk menjadi ayah asuh Yesus di dunia, memastikan bahwa Yesus dibesarkan dalam lingkungan yang memelihara kehendak Allah.
Elisabet dan Zakharia: Kesaksian tentang Kuasa Allah
Elisabet, saudara Maria, dan suaminya Zakharia adalah tokoh penting dalam narasi kelahiran Yesus. Elisabet yang telah lanjut usia menjadi ibu dari Yohanes Pembaptis, pendahulu Yesus, setelah malaikat menyampaikan kabar sukacita kepada Zakharia (Lukas 1:5-25).
Ketika Maria mengunjungi Elisabet, janin di dalam kandungan Elisabet melonjak kegirangan, dan Elisabet dipenuhi Roh Kudus untuk menguatkan Maria dengan perkataan nubuat (Lukas 1:41-45).
Melalui Elisabet dan Zakharia, Allah menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Kehadiran mereka menggarisbawahi bagaimana rencana Allah mencakup keluarga yang setia dan percaya kepada janji-Nya, serta bagaimana peran Yohanes Pembaptis menjadi orang pilihan yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus.
Gembala-gembala: Pewarta Pertama Kabar Baik
Ketika Yesus lahir di Betlehem, gembala-gembala di padang menerima kabar gembira dari malaikat (Lukas 2:8-14). Mereka adalah saksi pertama kelahiran Sang Mesias.
Dalam budaya Yahudi, gembala sering dianggap rendah, tetapi Allah memilih mereka untuk menyampaikan kabar sukacita ini.
Kehadiran para gembala menunjukkan bahwa Injil adalah untuk semua orang, termasuk yang paling sederhana sekalipun. Allah menyatakan bahwa kerajaan-Nya terbuka bagi mereka yang rendah hati dan siap merespons panggilan-Nya dengan iman.
Orang Majus: Pencari Kebenaran dari Timur
Orang Majus datang dari Timur dengan membawa persembahan emas, kemenyan, dan mur (Matius 2:1-12). Mereka adalah para cendekiawan yang mencari kebenaran dan mengenali Yesus sebagai Raja, meskipun mereka bukan bagian dari umat Israel.
Melalui orang Majus, Allah menunjukkan bahwa keselamatan yang dibawa oleh Yesus melampaui batas-batas etnis dan bangsa. Kehadiran mereka mengingatkan kita bahwa Kristus datang untuk menjadi terang bagi semua bangsa.
Simeon dan Hana: Saksi Penyerahan Bayi Yesus
Ketika Yesus diserahkan di Bait Allah sesuai hukum Taurat, Simeon, seorang yang benar dan saleh, menerima janji Allah bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias (Lukas 2:25-32).
Ia mengucapkan pujian kepada Allah, mengakui Yesus sebagai terang bagi bangsa-bangsa dan kemuliaan bagi umat Israel.
Di waktu yang sama, Hana, seorang nabi perempuan yang sudah lanjut usia, juga menyaksikan Yesus dan berbicara tentang Dia kepada semua orang yang menantikan pembebasan Yerusalem (Lukas 2:36-38).
Simeon dan Hana melambangkan pengharapan yang terpenuhi dalam Kristus. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa Allah setia pada janji-Nya, dan keselamatan yang dijanjikan-Nya membawa sukacita bagi mereka yang menantikan-Nya dengan setia.
Herodes: Penentang Rencana Allah
Herodes, raja yang merasa terancam oleh kelahiran Yesus, mencoba membunuh-Nya dengan memerintahkan pembunuhan anak-anak di Betlehem (Matius 2:16-18).
Meskipun tampak sebagai tokoh antagonis, perannya menunjukkan realitas dunia yang menolak kedaulatan Allah.
Herodes mencerminkan bagaimana hati manusia yang keras menentang terang Injil. Namun, Allah menggunakan kejahatan ini untuk menggenapi nubuat tentang Mesias, termasuk panggilan Yesus keluar dari Mesir (Matius 2:15).
Rencana Keselamatan Allah Bagi Manusia
Dalam setiap tokoh yang terlibat dalam kisah kelahiran Yesus, kita melihat gambaran rencana Allah yang penuh kasih.
Yesus, yang lahir dalam kesederhanaan, adalah pusat dari seluruh kisah ini. Melalui kelahiran-Nya, Allah mengungkapkan bahwa keselamatan datang melalui cara-cara yang tidak terduga, memulai era baru di mana kasih karunia Allah tersedia bagi semua orang.
Setiap tokoh dalam narasi ini mengundang kita untuk merenungkan bagaimana kita merespons karya Allah dalam hidup kita. Apakah kita, seperti Maria, Yusuf, atau gembala-gembala, akan dengan rendah hati menerima dan menaati panggilan-Nya?
Jika Anda terinspirasi oleh artikel ini dan ingin mendukung pemberitaan kabar keselamatan kepada lebih banyak orang, Anda dapat mengambil bagian dalam misi ini bersama CBN Indonesia. Bersama-sama, kita dapat membawa terang Kristus ke dalam hidup banyak orang.
Sumber : Jawaban.com | Puji AstutiHalaman :
Tampilkan per Halaman
Hot Topics
Related Articles
