Gunung Rokatenda di NTT Mengalami Peningkatan Status Menjadi
Sumber: ©Reuters/Stringer

News / 11 November 2024

Kalangan Sendiri

Gunung Rokatenda di NTT Mengalami Peningkatan Status Menjadi "Waspada"

Aprita L Ekanaru Official Writer
2368

Ketika alam menunjukkan kuasanya, hati manusia dihadapkan pada ketakutan dan kecemasan. Minggu malam yang lalu, Badan Geologi mengumumkan peningkatan status dua gunung api di Indonesia, yakni Gunung Rokatenda di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Gunung Lokon di Sulawesi Utara.

Status aktivitas Gunung Rokatenda dinaikkan menjadi "Waspada," sementara Gunung Lokon berada pada status "Siaga." Peningkatan ini mengingatkan kita akan kuasa alam yang sering tak terduga, namun juga akan kehadiran Tuhan yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya, bahkan dalam ancaman bencana.

Gunung Rokatenda dinaikkan statusnya ke Level II (Waspada) pada pukul 21.00 WITA setelah tercium bau belerang yang pekat dan terjadi peningkatan gempa vulkanik dangkal. Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan menghindari radius 2 kilometer dari puncak Gunung Rokatenda. Satu jam kemudian, status Gunung Lokon juga dinaikkan ke Level III (Siaga), yang berarti masyarakat dan wisatawan harus menjaga jarak setidaknya 3 kilometer dari kawah Tompaluan.

Dalam iman Kristen, kita percaya bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Tuhan, termasuk fenomena alam. Yesaya 41:10 mengingatkan kita, "Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau; jangan bimbang, sebab Aku ini Allahmu." Meski dalam situasi genting, kita dapat berpegang pada janji penyertaan-Nya, dengan tetap berhati-hati dan mengikuti rekomendasi otoritas setempat.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, juga menyarankan warga untuk waspada terhadap potensi letusan dan lahar hujan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Mengingat masih berlangsungnya musim hujan, potensi aliran lahar dari material vulkanik yang lepas perlu diwaspadai. Di sekitar Gunung Lokon, masyarakat di sekitar aliran Sungai Pasahapen diminta untuk mengantisipasi adanya erupsi yang bisa disertai lontaran material pijar dan hujan abu. "Jika terjadi letusan, masyarakat dihimbau untuk tetap di dalam rumah, atau menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata saat berada di luar," tutur Wafid.

Sebagai umat yang percaya, kita dipanggil untuk tidak hanya menjaga diri sendiri tetapi juga menolong sesama dalam masa krisis ini. Dengan meningkatkan kewaspadaan, mengikuti arahan pihak berwenang, dan mendoakan keselamatan bersama, kita dapat saling menguatkan dalam iman dan kebersamaan.

Di tengah kekhawatiran ini, mari kita ingat bahwa Tuhan adalah pelindung yang setia. Sama seperti Dia melindungi umat-Nya dalam berbagai kisah Alkitab, Dia pun akan menyertai kita melalui setiap badai dan ancaman yang ada. Dengan berpegang teguh pada iman, kita dapat menjalani masa-masa sulit ini dengan ketenangan, sebab kita tahu bahwa perlindungan dan penghiburan Tuhan selalu ada bagi mereka yang bersandar pada-Nya.

Bagikan artikel ini untuk mengingatkan orang-orang terdekat Anda akan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi bencana alam. Mari saling menguatkan dan berpegang pada iman dalam setiap situasi!

Sumber : Tempo | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami