Saat Pasangan Anda Berduka, Bantu Dia Melewati 5 Stage of Grief atau Fase Berduka
Sumber: canva.com

Relationship / 8 November 2024

Kalangan Sendiri

Saat Pasangan Anda Berduka, Bantu Dia Melewati 5 Stage of Grief atau Fase Berduka

Claudia Jessica Official Writer
4858

Mendampingi pasangan yang sedang berduka, entah karena kehilangan seseorang yang dikasihi atau perpisahan yang menyakitkan atau bahkan hal lain yang sulit diterima, tentu bukan hal yang mudah.

Anda mungkin merasa ingin menolong, tetapi bingung bagaimana caranya. Memahami 5 Stages of Grief atau lima tahap berduka yang dikemukakan oleh Elizabeth Kubler-Ross dalam bukunya On Death and Dying (1969) dapat membantu Anda mengetahui apa yang dialami pasangan dan apa yang bisa Anda lakukan untuknya.

1. Denial (Penyangkalan)

Tahap pertama biasanya diawali dengan fase denial atau penyangkalan akan kenyataan yang sedang terjadi. Pada fase ini, pasangan Anda mungkin tampak mengabaikan atau tidak percaya pada kenyataan yang menyakitkan bagi mereka.

Pasangan Anda mungkin terlihat berusaha meyakinkan diri bahwa semuanya baik-baik saja. Ini adalah reaksi awal yang biasa dilakukan untuk melindungi diri dari kenyataan yang menyakitkan.

 

BACA JUGA: Baru Kehilangan Orang Terkasih, Bantu Pasangan Lewati Duka dengan 10 Cara Ini

 

Sebagai pasangan, Anda bisa mendukung mereka dengan tetap berada di sisinya dan memberikan rasa aman. Dengarkan tanpa memaksa mereka untuk segera menerima kenyataan.

Biarkan mereka mengekspresikan apa pun yang mereka rasakan, dan jangan terburu-buru mengajak mereka “move on.” Berikan waktu agar mereka bisa memahami situasinya dengan tenang.

Firman Tuhan dalam Mazmur 34:19 mengingatkan kita, "Tuhan dekat kepada orang-orang yang patah hati." Anda bisa mengingatkan pasangan akan kasih Allah yang selalu dekat, bahkan di tengah perasaan seolah-olah dunia runtuh. Tetaplah bersabar, dan berdoalah agar pasangan Anda diberi kekuatan untuk menerima kenyataan.

2. Anger (Kemarahan)

Di tahap ini, pasangan Anda mungkin menunjukkan kemarahan yang kadang terkesan tidak wajar. Di tahap ini, mereka smungkin merasa tidak adil terhadap apa yang terjadi dan menyalurkan rasa marahnya pada keadaan, orang lain, bahkan mungkin kepada Anda atau dirinya sendiri.

Pada fase ini, Anda membutuhkan banyak kesabaran. Jaga hati terhadap perilaku dan amarah pasangan Anda, tetaplah tenang dan pahami bahwa ini adalah bagian dari proses mereka untuk menerima kenyataan.

Ingatlah Amsal 15:1"Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman." Tetaplah bersabar dan jangan terpancing oleh luapan emosi mereka. Dengarkan mereka tanpa menghakimi dan berikan teladan kasih Kristus.

Tawarkan doa bersama, minta agar Tuhan memberi damai sejahtera bagi hati mereka. Sering kali, penghiburan dari doa bisa membantu menenangkan emosi dan mengingatkan mereka bahwa Allah selalu adil dan mendengar keluh kesah umat-Nya.

 

BACA JUGA: 16 Ayat Alkitab Penghiburan Bagi yang Kehilangan Orang Terkasih

 

3. Bargaining (Penawaran)

Setelah kemarahan reda, pasangan Anda mungkin mulai berandai-andai, bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan untuk mengubah situasi. Mereka mungkin berpikir, “Seandainya saya bisa memperbaiki keadaan ini” atau “Seharusnya saya berbuat lebih baik.”

Cara mendukung mereka di tahap ini adalah dengan mendengarkan tanpa menghakimi. Dorong pasangan Anda untuk menceritakan perasaan dan penyesalan mereka, namun bantu mereka melihat bahwa apa yang terjadi di luar kendali. Dengan begitu, mereka bisa merasa didukung tanpa merasa semakin bersalah.

Arahkan mereka pada ayat-ayat penghiburan yang mengingatkan bahwa Tuhan memegang kendali atas setiap kejadian dalam hidup. Seperti Roma 8:28 berkata, "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia."

Beritahu mereka bahwa di balik semua yang terjadi, ada rencana Tuhan yang baik meskipun kita belum memahaminya sekarang.

 

Halaman selanjutnya →

4. Depression (Depresi)

Di tahap ini, pasangan Anda mungkin merasa sangat hampa dan putus asa. Mereka bisa kehilangan semangat, banyak menangis, atau merasa kesepian meskipun Anda berada di sisinya.

Untuk mendukung pasangan Anda di tahap ini, beri ruang bagi mereka untuk berduka. Berada di sisinya, meski tanpa berkata-kata, bisa sangat berarti.

Jika perlu, dorong pasangan untuk bertemu dengan teman atau keluarga yang bisa menguatkan mereka. Bila dukungan dari orang terdekat dirasa kurang cukup, pertimbangkan untuk mengajaknya menemui konselor atau profesional.

 

BACA JUGA: Apakah Alkitab Berbicara tentang Berkabung dan Kehilangan Orang yang Dicintai?

 

Ingatkan bahwa Tuhan Yesus sendiri pernah menangis dan merasa kesedihan saat kehilangan (Yohanes 11:35).

Kasih dan kedekatan Allah adalah penghiburan yang tak ternilai. Jika mereka bersedia, ajaklah untuk berdoa bersama, menyerahkan beban ini kepada Tuhan yang berjanji memberi kelegaan bagi yang letih lesu dan berbeban berat (Matius 11:28).

5. Acceptance (Penerimaan)

Tahap terakhir adalah penerimaan. Di tahap ini, pasangan mulai menerima kenyataan yang ada. Meskipun rasa sakit mungkin masih ada, mereka mulai berdamai dengan keadaan dan menyadari bahwa hidup harus terus berjalan.

Bantu pasangan Anda menumbuhkan kembali harapan di dalam Tuhan. Ajak mereka melihat ke depan dengan iman bahwa Tuhan akan membawa pemulihan.

Yeremia 29:11 memberikan janji pengharapan ini: "Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."

Dukungan terbaik yang dapat Anda berikan di tahap ini adalah dengan meneguhkan imannya. Bantu mereka melihat sisi positif yang bisa dijalani ke depan.

 

BACA JUGA: Bagaimana Orang Kristen Mengelola Kesedihan & Melanjutkan Hidup Saat Kehilangan Pasangan?

 

Setiap tahap duka yang dilalui pasangan Anda adalah proses yang memerlukan waktu. Jadilah penopang yang penuh kasih, mengingatkan bahwa mereka tidak sendirian.

Kasih Tuhan selalu ada, dan iman kita mengajarkan bahwa di setiap masa sulit, kita punya pengharapan yang tak tergoyahkan dalam Dia.

Jika Anda dan pasangan membutuhkan dukungan doa dan konseling, CBN Indonesia berkomitmen memberikan Layanan Doa dan Konseling CBN gratis, hubungi kami di nomor 0822-1500-2424 atau klik tombol ini. Kami percaya, bersama Tuhan, kita bisa melalui segala perkara.

 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami