Karunia Menikmati Dari Tuhan
Kalangan Sendiri

Karunia Menikmati Dari Tuhan

Lori Official Writer
      109

Shalom! Selamat pagi saudara terkasih di dalam Kristus. Hari ini kita masih terus belajar tentang bagaimana menyikapi setiap berkat Tuhan dengan rasa syukur. 

 

Ayat Renungan: Pengkhotbah 6: 1-2 - “Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia: orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.”

 

Pertanyaan: Apakah Anda sudah benar-benar menikmati apa yang Anda miliki? 

Pengkhotbah 6 menegaskan bahwa ada orang yang memiliki banyak hal, namun tidak diberikan karunia untuk menikmatinya. Mungkin kita pernah mengenal seseorang yang terlihat memiliki segalanya—kekayaan, harta benda, kesuksesan—tetapi anehnya, mereka tampak tidak bahagia. Bahkan, semua yang mereka miliki justru dinikmati oleh orang lain.

Kedengarannya cukup menyedihkan, bukan? Tapi ini menunjukkan bahwa Tuhan, sebagai sumber dari segalanya, berdaulat atas segala aspek dalam hidup kita, termasuk kemampuan untuk menikmati apa yang kita punya. Mungkin kita bertanya, "Mengapa Tuhan membiarkan seseorang yang sudah bekerja keras sepanjang hidupnya, membangun bisnis dari nol, tidak bisa menikmati hasil usahanya?"

Sebenarnya, hal ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kita terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi tetap merasa tidak puas. Mengapa? Karena keinginan manusia sering kali tidak terkendali—semakin banyak yang kita miliki, semakin banyak yang kita inginkan. Kita lupa bahwa hati manusia hanya dapat dipuaskan oleh Tuhan.

Jadi, ketika kita tidak bisa menikmati apa yang kita punya, mungkin Tuhan sedang mengingatkan kita bahwa tidak ada kebahagiaan sejati di luar Dia. Tuhan ingin kita merasakan sukacita dan kepuasan yang datang dari hubungan yang dekat dengan-Nya. Seperti yang tertulis dalam Pengkhotbah 5:19, “Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah.”

Ikuti Kami