-
Share:
Jatuh dari Tebing di Nusa Penida, Alvalino Bagikan Pertolongan Tuhan yang Ajaib
Claudia Jessica Official Writer
Cerita yang luar biasa kali ini dibagikan oleh Alvalino Kasenda, seorang model yang mengalami sebuah keajaiban besar di hidupnya. Bayangkan, dia jatuh dari tebing setinggi 40 meter di Nusa Penida, sebuah tempat yang terkenal dengan pemandangan indah, namun juga berbahaya.
Alvalino yang tengah menikmati liburannya dengan penuh sukacita dan semangat, berangkat dari pelabuhan Sanur menuju Nusa Penida, bersama penumpang lain di satu kapal.
Sesampainya di sana, banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, berlomba-lomba untuk mengabadikan momen di tebing-tebing menakjubkan. Salah satu spot yang begitu populer adalah gua yang menjadi latar foto Alvalino.
BACA JUGA: Kisah Prita Laura Berdoa Mau Cepat Mati Supaya Bertemu Lagi dengan Marthin Saba
Selesai berfoto, Alvalino merasa kurang puas dan ingin berfoto dengan yoga handstand di dekat tebing dengan latar belakang gua. Meski telah diberi peringatan, tapi Alvalino merasa yakin karena gerakan itu bukan hal baru baginya.
Foto Alvalino sebelum jatuh dari tebing Nusa Penida
Dengan perasaan excited, Alvalino mulai melakukan yoga handstand. Namun, tiba-tiba, angin kencang berhembus membuatnya kehilangan keseimbangan. Pijakan yang ia kira kuat ternyata hanyalah rumput kosong yang membuatnya terjatuh dan meluncur ke tebing.
Saat tubuhnya jatuh bebas, tangan Alvalino refleks melindungi kepala dan dadanya. Saat akhirnya tubuhnya menghantam karang-karang di bawah, dia merasakan tulang-tulangnya berteriak. Karang-karang yang tajam menusuk tubuhnya, pasir masuk ke luka-lukanya, dan setiap inci tubuhnya terasa begitu sakit.
BACA JUGA: Dewi Thomas: Saya Alami Menopause Dini dan Osteoporosis Gara-gara Potong Ovarium
Belum selesai dengan sakit yang ia rasakan, tubuh Alvalino terhempas ke laut akibat gelombang kuat yang membuatnya mulai sesak napas. Gelombang itu seperti tidak henti-hentinya menyeretnya lebih dalam.
Pada titik ini, pikiran Alvalino kacau. Dia mulai merasa bahwa ini mungkin akhir hidupnya. Tapi di tengah-tengah keputusasaan itu, dia mengangkat tangan kanannya, satu-satunya yang masih bisa bergerak bebas, dan berteriak dalam hati, "Tuhan Yesus, tolong!"
Di tengah kepanikan itu, sesuatu yang ajaib terjadi. Sebuah suara yang begitu jelas terdengar di telinga kirinya. Suara itu berkata, "Be still." Suara itu begitu nyata dan kuat.
Dalam sekejap, Alvalino merasa seperti mendapatkan kekuatan baru. Dia mulai berenang, hanya dengan menggunakan tangan kanannya dan kaki kirinya yang masih berfungsi.
Ombak yang tadi menariknya, tiba-tiba seolah mendorongnya kembali ke daratan. Dalam situasi tersebut, Alvalino menyembah dan memuji Tuhan lewat lagu pujian. Ia bersenandung, "Tenanglah kini hatiku. Tuhan membimbing langkahku. Di tiap saat dan kerja tetap kurasa tangan-Nya."
BACA JUGA: Kesaksian Amanda Zevannya: Kekuatan Doa di Tengah Penghakiman
Lima jam berlalu, sampai akhirnya dua orang penyelamat datang, dari tim SAR. Mereka dengan tenang menolongnya, memberinya air dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Saat di rumah sakit, dokter tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Mereka melakukan rontgen hingga 15 kali karena sulit untuk mempercayai hasilnya. Tulang belakang Alvalino tidak apa-apa, kepalanya juga aman, meski tubuhnya penuh luka.
Dokter mengatakan, "Ini mukjizat. Baru kamu yang satu-satunya selamat. Semua yang jatuh dari tebing itu, kalau tidak meninggal, mayatnya biasanya hilang."
Sekalipun harus menjalani tiga kali operasi dan melewati rehabilitasi panjang selama dua tahun.
BACA JUGA: Total Hutang Sampai Rp650 Juta, Puji Tuhan Saya Bisa Lunasi – Kesaksian Christina
Selama itu, dia sering bertanya pada Tuhan, "Mengapa Tuhan izinkan ini terjadi?" Alvalino harus meninggalkan dunia hiburan, berjuang untuk pulih, dan terkadang hanya bisa duduk di kursi roda, atau berjalan dengan tongkat.
Namun, pada akhirnya Alvalino menyadari sesuatu.
"Tuhan tidak pernah jawab, kenapa? Karena tuhan tidak mau saya sekedar mencari jawaban. Tapi Tuhan mau saya menjadi jawaban," katanya dengan penuh keyakinan.
Dia tidak memberikan kesembuhan secara instan kepada Alvalino, tapi Tuhan memberinya kekuatan untuk menjadi mukjizat bagi orang lain. Pengalaman ini membentuk karakternya, hingga dia bisa melayani dengan lebih baik.
Alvalino akhirnya menyadari, dalam hidup ini, mukjizat bukan hanya soal sembuh dari luka fisik, tapi bagaimana kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Ia mengutip Yesaya 41:10, "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan engkau, Aku akan menolong engkau, Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."
Ia mengklaim janji Tuhan dan percaya bahwa ia mampu melewati semua peristiwa tersebut. Alvalino pun berjanji kepada Tuhan untuk menjalani hidupnya dengan lebih baik.
Pada akhir kesaksiannya, Alvalino mengatakan, "Jika kamu percaya kepada Tuhan, kamu akan diselamatkan. Tapi, jika Tuhan percaya kepadamu, hidupmu akan diubahkan."
"Percaya sepenuhnya sama Tuhan. Tuhan akan mengubah dan mentransformasi hidupmu sesuai dengan rencana-Nya yang luar biasa," sambungnya lagi.
Kisah nyata Alvalino bisa juga Anda saksikan melalui video berikut ini:
Kisah Alvalino adalah bukti nyata bahwa mukjizat itu nyata, dan bahwa dalam setiap situasi, seberat apa pun, jika kita percaya penuh kepada Tuhan, Dia akan memberi kita kekuatan untuk melewati segalanya.
Tuhan mungkin tidak selalu langsung menghilangkan masalah kita, tapi Dia akan memberi kita kekuatan untuk menghadapinya, dan membuat hidup kita menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Jika saat ini Anda sedang menghadapi ketakutan, Anda bisa menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN di nomor 0822-1500-2424 atau klik di sini. Percayalah, di balik setiap masalah, selalu ada rencana indah yang Tuhan siapkan bagi kita semua.
Sumber : YouTube Jawaban Channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman
Hot Topics
Related Articles
