Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang apakah orang Kristen boleh menolak memberikan pinjaman ketika ada orang yang membutuhkan.
Sekarang kita beralih ke pertanyaan selanjutnya, apakah boleh orang Kristen memberikan pinjaman dengan bunga?
Sebelum membahasnya lebih lanjut, Anda perlu memahami perbedaan antara hutang konsumtif dengan hutang produktif.
Perbedaan Hutang Konsumtif dan Hutang Produktif
Hutang Konsumtif adalah jenis hutang yang digunakan untuk membeli barang atau jasa yang sifatnya sementara dan tidak menghasilkan pendapatan atau keuntungan di masa depan.
BACA JUGA: Apakah Orang Kristen Boleh Berhutang? Pandangan Alkitabiah dan Prinsip-Prinsip Keuangan
Barang atau jasa yang dibeli dengan hutang konsumtif, seperti elektronik, perabot rumah tangga, liburan, atau kebutuhan sehari-hari, biasanya habis terpakai atau menurun nilainya seiring waktu.
Hutang ini sering kali dikaitkan dengan perilaku konsumtif atau gaya hidup di luar kemampuan finansial, dan jika tidak dikelola dengan baik, dapat memperburuk kondisi keuangan pribadi.
Di sisi lain, hutang produktif adalah hutang yang digunakan untuk membeli aset atau mendanai kegiatan yang memiliki potensi menghasilkan pendapatan atau meningkatkan nilai di masa depan.
Misalnya, meminjam uang untuk memulai bisnis, membeli properti untuk investasi, atau mengambil pinjaman pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualifikasi dan potensi penghasilan.
Meskipun ada risiko yang menyertai, hutang produktif dianggap lebih sehat dan strategis, terutama jika digunakan untuk tujuan investasi yang jelas dan memberikan hasil yang lebih besar daripada biaya pinjaman.
BACA JUGA: Uang Bukanlah Solusi Masalah Anda! Apa Alasannya?
Firman Tuhan dalam Keluaran 22:25 menyatakan, "Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya."
Ayat ini menekankan bahwa mengambil bunga dari orang yang meminjam untuk kebutuhan dasar adalah tindakan yang tidak dibenarkan. Meminjamkan uang dengan bunga kepada orang yang membutuhkan bukanlah perilaku yang diajarkan oleh Alkitab.
BACA JUGA: 8 Langkah Membebaskan Diri dari Jerat Hutang Pinjol dan Kartu Kredit dari Pakar Keuangan
Firman Tuhan telah memberikan panduan yang jelas bagi kita bahwa ketika memberikan pinjaman kepada mereka yang membutuhkan, kita harus melakukannya dengan kasih, tanpa menindas atau mengambil keuntungan dari kesulitan mereka dengan cara mengenakan bunga.
Pakar keuangan Juhono Sudirgo memberikan penjelasan tetang bagaimana cara dan aturan bagi orang Kristen memberikan pinjaman kepada orang lain dalam artikel: Bolehkah Orang Kristen Menolak Memberikan Pinjaman? Ini Jawaban Pakar Keuangan
Sumber : jawaban.com