6 Aktivis Kristen Ditangkap di Paris karena Protes Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Sumber: x.com (@ADerbyshireAnna)

News / 12 August 2024

Kalangan Sendiri

6 Aktivis Kristen Ditangkap di Paris karena Protes Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Claudia Jessica Official Writer
1150

Enam aktivis Kristen dari organisasi konservatif CitizenGO ditangkap di Paris pada hari Senin (7/8) setelah melakukan aksi protes menggunakan sebuah bus yang mengkritik Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024.

Aksi ini merupakan seruan untuk menghentikan serangan terhadap umat Kristen, yang mereka nilai semakin marak terjadi.

Aksi Protes Olimpiade Paris 2024

Bus yang digunakan oleh aktivis CitizenGO tersebut bertuliskan "STOP ATTACKS ON CHRISTIANS (hentikan serangan terhadap orang Kristen)" sebagai bentuk protes terhadap konten kontroversial dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.

Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024 dinilai telah menghina simbol-simbol agama Kristen, termasuk penampilan waria, DJ lesbian, dan tampilan visual yang dinilai tidak pantas untuk dipertunjukkan.

 

BACA JUGA: Kontroversi Upacara Pembukaan Olimpiade 2024 Mendapatkan Kritikan Tajam

 

Menurut CitizenGO, enam aktivis dan seorang sopir bus ditahan oleh aparat penegak hukum Perancis setelah bus mereka dihentikan secara paksa di tengah perjalanan.

Gambar: Bus CitizenGO di Paris Dihentikan Polisi dan Menangkap Aktivis Kristen di Dalamnya

Para aktivis ini kemudian harus menghabiskan malam di penjara sebelum akhirnya dibebaskan pada keesokan harinya.

CitizenGO, yang berbasis di Madrid, Spanyol, mengecam penahanan ini sebagai bentuk persekusi politik dan ideologis anti-Kristen.

Mereka menilai aksi bus yang mereka lakukan sama sekali tidak melanggar hukum, dan tindakan pihak berwenang Perancis dianggap sebagai upaya untuk membungkam kebebasan berpendapat.

Menurut siaran pers yang dilansir dari The Christian Post pada Senin (08/12/2024), Ignacio Arsuaga, pendiri CitizenGO, bus mereka telah berkeliling Paring sejak pukul 9 pagi waktu setempat tanpa insiden, hingga akhirnya mereka dihentikan oleh aparat pada pukul 7 malam waktu setempat.

 

BACA JUGA: Viral Perjamuan Terakhir di Opening Olimpiade Paris 2024, Ini Fakta & Makna Peristiwa Ini

 

Arsuaga menuduh bahwa tindakan aparat tersebut dilakukan atas perintah langsung dari Presiden Perancis, Emmanuel Macron.

Ia juga menyatakan bahwa organisasinya akan mengambil langkah hukum terhadap Macron, jaksa yang bertanggung jawab, serta polisi Perancis yang terlibat dalam penahanan ini.

Kontroversi Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Petisi yang diluncurkan CitizenGO menuntut permintaan maaf dari Komite Olimpiade Internasional atas konten yang ditampilkan dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.

Mereka menganggap acara tersebut sebagai "parodi yang disengaja dan kejam" yang menghina keyakinan umat Kristen.

"Apa yang terjadi jika kita tetap diam? Iman kita, simbol-simbol Kristen kita, akan menjadi parodi permanen yang dipromosikan oleh kelompok queer, LGBTI, dan trans, yang didukung oleh para pemimpin globalis dan sayap kiri internasional," bunyi petisi tersebut.

"Ini adalah parodi yang disengaja dan kejam yang mempermalukan keyakinan kita yang paling berharga sebagai orang Kristen," lanjut petisi tersebut yang telah mendapat dukungan lebih dari 387.000 tanda tangan.

CitizenGO menekankan pentingnya untuk berdiri dan membela iman mereka yang mereka percaya agar penghinaan semacam ini tidak terulang.

 

BACA JUGA: Pdt.Andreas Yewangoe: Kebebasan Demokrasi Perancis Kadang Kebablasan

 

Kondisi Penahanan dan Pembebasan Aktivis

Dalam pernyataan lebih lanjut, CitizenGO melaporkan bahwa para aktivis mereka diperlakukan secara tidak manusiawi selama penahanan, termasuk digeledah tanpa busana dan dilarang menghubungi pengacara atau mendapatkan akses air minum.

Pengacara CitizenGO berhasil membebaskan para aktivis tersebut pada pukul 4 pagi keesokan harinya dan menegaskan bahwa mereka tidak melakukan tindakan ilegal.

Bus yang digunakan dalam aksi protes tersebut kemudian dikawal keluar dari Paris oleh polisi, sebuah langkah yang oleh CitizenGO digambarkan sebagai tindakan "tirani" yang bertujuan untuk menekan kebebasan berpendapat.

Respon Publik dan Tanggapan Elon Musk

Aksi dan penahanan ini menarik perhatian publik, termasuk CEO X, Elon Musk, yang menanggapi dengan tanda seru di Twitter, menunjukkan dukungan terhadap peristiwa ini.

 

 

BACA JUGA: Kontroversi Imane Khelif, Petinju yang Diduga Transgender Berlaga di Olimpiade Paris 2024

 

CitizenGO sendiri, meskipun berbasis di Spanyol, telah memiliki jaringan di 15 kota di tiga benua dan menjalankan kampanye dalam 11 bahasa untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah dan organisasi di lebih dari 50 negara.

 

Sumber : The Christian Post
Halaman :
1

Ikuti Kami