Album Baru Taylor Swift Disebut Mengolok-olok Kekristenan, Benarkah?
Sumber: Instagram taylorswift

News / 29 April 2024

Kalangan Sendiri

Album Baru Taylor Swift Disebut Mengolok-olok Kekristenan, Benarkah?

Claudia Jessica Official Writer
414

Taylor Swift baru-baru ini merilis album terbarunya. Namun, album terbaru Taylor Swift ini disebut mengolok-olok kekristenan oleh seorang penginjil terkemuka, Shane Pruitt. Mengapa?

Shane adalah seorang penginjil dan penulis ‘Calling Out the Called’. Unggahannya mengenai lagu Taylor Swift ‘The Tortured Poets Department’, yang dirilis pada 19 April 2024 menarik perhatian publik dengan lebih dari 500 komentar dan 3.000 suka.

Dalam unggahannya, Shane mengaku ia bukanlah seorang yang anti dengan musik sekuler, tetapi ia menyoroti adanya perbedaan antara menjadi sekuler dengan anti Kristen.

 

BACA JUGA: Siapa Sangka! Setelah Melayani, Worship Leader Hillsong Ini Malah Dilarikan Ke Rumah Sakit

 

Shane mengunggah sebagian lirik lagu Taylor Swift. Dalam lagu But Daddy I Love Him, Taylor menyanyikan:

“I just learned these people only raise you to cage you

Sarahs and Hannahs in their Sunday best

Clutching their pearls, sighing "What a mess"

I just learned these people try and save you

... cause they hate you

God save the most judgmental creeps

Who say they want what's best for me

Sanctimoniously performing soliloquies I'll never see

Thinking it can change the beat

Of my heart when he touches me

And counteract the chemistry

And undo the destiny

You ain't gotta pray for me

Me and my wild boy

And all this wild joy

If all you want is gray for me

Then it's just white noise

And it's just my choice”

 

 

BACA JUGA: Sindir Anti-LGBT Kristen Lewat Single Barunya, Taylor Swift Malah Dikritik Mantan Gay Ini

 

Dalam lagu Guilty As Sin, Taylor menyanyikan:

“What if I roll the stone away?

They're gonna crucify me anyway

What if the way you hold me

Is actually what's holy?”

Shane berkomentar, “Dulu saya mendengarkan lagu Taylor, namun menurut saya sekarang, perlu dipertimbangkan kembali.”

“Sebagai umat Kristiani yang dipenuhi dengan ROh, haruskah kita dihibur, dinyanyikan, dan memaparkan kepada anak-anak kita lirik lagu yang tidak hanya berbeda dari apa yang kita yakini, tetapi juga mengejek apa yang Anda yakini?” Shane bertanya.

Bahkan sebelum unggahan Shane, album ganda yang dirilis oleh Taylor mengandung perdebatan mengenai bahasa kasar. Seperti 11 dari 31 lagunya yang berisi deskripsi “E” sebagai tanda Eksplisit yang berarti lagu tersebut mengandung lirik atau tema yang dianggap tidak pantas atau menyinggung bagi sebagian pendengar.

Misalnya seperti bahasa kasar, kekerasan, konten seksual hingga penyalahgunaan zat adiktif.

Tak hanya Shane, MovieGuide, situs hiburan yang fokus pada keluarga juga mengkritik album Taylor Swift dengan mengatakan bahwa album tersebut mengolok-olok agama Kristen.

 

BACA JUGA: Bukan Hanya Terkaya di Dunia, Penyanyi Ini Juga Berjiwa Sosial Tinggi

 

“Album ini penuh dengan sindiran kecil yang meninggikan Swift di atas Tuhan sekaligus menampilkan dua lagu yang ditujukan untuk meruntuhkan etika seksual Kristen,” tulis MovieGuide dalam ulasannya.

“Fakta bahwa salah satu selebritas paling populer dan terkenal di generasinya tidak dapat menemukan kebahagiaan mengungkapkan bahwa hidup di dunia mengarah pada kematian sedangkan hidup untuk Kristus dan di bawah ajaran-ajarannya mengarah pada kehidupan,” tulis MovieGuide.

Dalam Kolose 3:16, kita diajak untuk mengisi pikiran dan hati kita dengan Firman Tuhan dan nyanyian rohani yang memuliakan Dia. Sementara Efesus 5:18-19 mengajak kita untuk menggunakan musik sebagai hal positif, seperti memuji Tuhan dan membangun satu sama lain.

Meskipun Alkitab tidak secara langsung membahas tentang lagu antikristus, prinsip-prinsip di atas dapat membantu kita memilih musik yang sesuai dengan iman kita.

Kita harus selalu berhati-hati dalam memilih apa yang kita dengarkan, dan memastikan bahwa musik tersebut tidak membawa pengaruh negatif dalam hidup kita.

Sumber : christianheadlines
Halaman :
1

Ikuti Kami