Bahaya dan Risiko Cryptocurrency, Apa Tantangan dan Risiko yang Perlu Diketahui?
Sumber: canva.com

Finance / 5 February 2024

Kalangan Sendiri

Bahaya dan Risiko Cryptocurrency, Apa Tantangan dan Risiko yang Perlu Diketahui?

Claudia Jessica Official Writer
788

Trading cryptocurrency, atau sering disebut trading crypto, telah menjadi fenomena yang mendominasi dunia keuangan dalam beberapa tahun terakhir. Konsep trading crypto sebenarnya mirip dengan trading saham, hanya saja objek transaksinya adalah cryptocurrency (uang digital).

Meskipun potensi keuntungan besar menjadi daya tarik utama, penting untuk memahami bahaya dan risiko yang terkait dengan investasi ini, termasuk perspektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Regulasi di sekitar cryptocurrency masih dalam proses pengembangan di berbagai negara.

OJK telah melarang lembaga jasa keuangan, seperti bank, asuransi, dan multifinance, untuk memfasilitasi aktivitas kripto. Alasan di balik kebijakan ini adalah tingkat literasi keuangan masyarakat yang masih rendah, sehingga OJK menganggap perlindungan konsumen terhadap aset kripto perlu diperhatikan.

 

BACA JUGA: Daftar Aset Cryptocurrency Kantongi Izin Pemerintah RI, Apa Kata OJK?

 

Pengertian Trading Crypto

Menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, cryptocurrency dianggap sebagai komoditi yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka. Meskipun Bank Indonesia melarang penggunaan cryptocurrency sebagai mata uang, aset kripto tetap dapat dijadikan sebagai alat investasi yang diperjualbelikan.

Trading crypto adalah aktivitas jual-beli dengan menggunakan mata uang digital melalui jaringan Blockchain dengan tujuan memperoleh keuntungan. Nilai fluktuatif dari cryptocurrency membuatnya menjadi aset yang menarik untuk diperdagangkan.

Risiko Trading Crypto

Meskipun potensi keuntungan besar menarik banyak orang, trading crypto memiliki risiko yang tinggi yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diwaspadai:

1. Risiko Penurunan Nilai yang Tak Terbatas

Salah satu daya tarik utama dari trading crypto adalah potensi keuntungan besar. Namun, di balik itu, ada risiko penurunan nilai yang tidak terbatas. Nilai mata uang kripto bisa meroket, tetapi juga bisa merosot drastis karena dipengaruhi oleh permintaan dan ketersediaannya di pasar. Bedanya dengan investasi tradisional seperti saham yang memiliki batasan penurunan nilai dalam sehari.

 

BACA JUGA: Cryptocurrency Naik Daun, Bolehkah Orang Kristen Ikutan?

 

2. Tidak Ada Fundamental yang Bisa Dianalisis

Mata uang kripto tidak memiliki dasar fundamental seperti mata uang konvensional. Mereka tidak terkait dengan kondisi ekonomi suatu negara, suku bunga, atau data makro-ekonomi lainnya. Hal ini membuat analisis fundamental pada cryptocurrency menjadi sulit.

3. Tidak Dilindungi oleh Badan Otoritas

Berbeda dengan investasi konvensional yang diawasi oleh badan otoritas, seperti saham yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), trading crypto tidak memiliki perlindungan serupa. Tidak adanya badan otoritas yang mengatur perdagangan cryptocurrency meninggalkan trader tanpa perlindungan jika terjadi masalah.

4. Ketergantungan pada Teknologi

Investasi di dunia cryptocurrency sangat tergantung pada teknologi blockchain. Masalah teknis atau keamanan dalam blockchain dapat berdampak pada nilai investasi. Hal ini berbeda dengan saham yang memiliki sistem terstruktur dan diawasi.

5. Tidak Ada Perlindungan Asuransi

Cryptocurrency tidak memiliki perlindungan asuransi seperti investasi tradisional. Jika terjadi kerugian seperti kehilangan, peretasan, atau kecelakaan lainnya, tidak ada jaminan perlindungan yang dapat mengembalikan kerugian.

6. Tidak Ada Regulasi yang Jelas

Ketidakpastian regulasi di sekitar cryptocurrency menambahkan risiko. Meskipun Bappebti Kementerian Perdagangan mengawasi penjualan kripto di Indonesia, regulasi global tentang cryptocurrency masih terus berkembang.

 

BACA JUGA: [VIDEO] #KataAlkitab​: Cryptocurrency, Apakah Orang Kristen Boleh Ikut Investasi Bitcoin?

 

Meskipun trading crypto dapat menjadi peluang investasi yang menarik, penting untuk memahami risiko yang terlibat. Perlunya literasi keuangan yang tinggi dan pemahaman mendalam tentang pasar cryptocurrency sangat diperlukan.

Sebelum terjun ke dunia trading crypto, disarankan untuk melakukan riset menyeluruh, menggunakan platform yang terpercaya, dan hanya menginvestasikan jumlah yang siap Anda tanggung untuk kehilangan.

Hati-hati dan bijaklah dalam mengelola investasi Anda, mengingat kompleksitas dan ketidakpastian yang melekat pada dunia cryptocurrency.

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami