Melamun sering kali dianggap sebagai aktivitas yang tidak penting atau bahkan berbahaya. Namun, penelitian terbaru dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa melamun sebenarnya merupakan aktivitas otak yang penting untuk pembelajaran dan memori.
BACA JUGA: Waspada?! Sakit Kepala Parah Salah Satu Ciri Pendarahan Otak, Yuk Kenali 12 Ciri Lainnya
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature, para peneliti menggunakan tikus sebagai objek penelitian. Mereka memantau aktivitas neuron di korteks visual, yaitu bagian otak yang memproses informasi visual dari penglihatan mata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat melamun, otak tikus membentuk respons terhadap gambar yang baru saja dilihatnya. Temuan ini menunjukkan bahwa melamun dapat membantu otak untuk memproses dan mengingat informasi baru.
"Kami ingin tahu bagaimana proses melamun ini terjadi pada tingkat neurobiologis dan apakah momen refleks tenang ini penting untuk pembelajaran dan ingatan," jelas Nghia Nguyen, ahli neurobiologi dari Harvard University.
Berdasarkan hasil penelitian, para peneliti menduga bahwa lamunan tersebut mungkin terlibat aktif dalam plastisitas otak. Plastisitas otak adalah kemampuan otak untuk berubah dan beradaptasi.
Pengamatan ini sejalan dengan semakin banyaknya bukti pada hewan pengerat dan manusia yang memasuki kondisi terjaga setelah suatu pengalaman dapat meningkatkan pembelajaran dan memori.
"Kami mengejar 99 persen aktivitas otak yang belum dijelajahi dan menemukan bahwa ada begitu banyak kekayaan di korteks visual yang tidak diketahui oleh siapa pun," kata Andermann.
Temuan ini memiliki implikasi penting bagi pemahaman kita tentang peran melamun dalam pembelajaran dan memori. Melamun mungkin merupakan cara bagi otak untuk memproses dan mengingat informasi baru, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kita untuk belajar dan mengingat.
BACA JUGA: Amuba Pemakan Otak yang Menewaskan Warga AS Hidup di Mata Air Panas, Indonesia Waspada?
Berikut adalah beberapa manfaat melamun yang mungkin terkait dengan plastisitas otak: