Unik! Yuk Kita Jelajahi 7 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia
Sumber: canva.com

News / 20 December 2023

Kalangan Sendiri

Unik! Yuk Kita Jelajahi 7 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia

Claudia Jessica Official Writer
629

Indonesia yang dikenal dengan keberagaman budaya, punya cara yang unik dalam mengadakan perayaan Natal. Seperti Natal pada umumnya, perayaan Natal dengan caya yang unik ini juga jatuh pada tanggal 25 Desember setiap tahunnya.

Jika biasanya kita merayakan Natal dengan cara mendekor ruangan dengan ornamen Natal, tujuh daerah ini memiliki tradisi perayaan Natal yang berbeda dan sangat unik. Mari kita lihat seunik apa tradisi perayaan Natal di berbagai wilayah Indonesia:

1. Robo-robo (Jakarta)

Tradisi unik perayaan Natal yang pertama adalah Rabo-Rabo yang dapat dijumpai di Kampung Tugu, Cilincing, Jakarta. Wilayah ini didominasi oleh warga yang menganut agama Kristen. Rabo-Rabo memiliki makna “Ekor-Mengekor”.

 

BACA JUGA: Sedih! 3 Negara Ini Melarang Masyarakatnya Merayakan Natal

 

Setelah ibadah, warga akan jalan mengelilingi kampung dan berkunjung ke rumah-rumah sambil bernyanyi lagu keroncong. Setiap rumah yang dikunjungi harus memberikan seorang perwakilan keluarga untuk bergabung dalam rombongan sehingga menciptakan tatanan layaknya ekor yang panjang.

Tradisi ini kemudian diakhiri dengan acara pesta makan di rumah terakhir yang dikunjungi.

2. Ngejot dan Penjor (Bali)

Tradisi Natal di Bali dikenal dengan istilah “Ngejot dan Penjor”. Ngejot merujuk pada tradisi di mana penduduk secara bersama-sama berbagi makanan khas sesuai dengan agama masing-masing.

Sedangkan, Penjor mengacu pada bambu tinggi melengkung yang dipasang selama perayaan Hari Raya Galungan. Bambu ini ditegakkan di depan rumah sebagai ungkapan rasa syukur atas anugerah yang Tuhan berikan kepada mereka.

3. Wayang Wahyu (Yogyakarta)

Yogyakarta juga punya tradisi perayaan Natal yang sama uniknya. Acara Natal di Kota Gudeg ini dimeriahkan dengan pertunjukan seni Wayang Wahyu.

Wayang Wahyu adalah pertunjukan wayang kulit yang diambil dari kisah-kisah Alkitab. Pertunjukan wayang ini bukan hanya hiburan semata, tetapi seni yang menjadi alat untuk menyampaikan Firman Tuhan.

Yang membuatnya semakin menarik adalah tradisi Wayang Wahyu menjadi sarana untuk menunjukkan akulturasi budaya dan simbol toleransi terhadap keberagaman.

 

BACA JUGA: Rayakan Ulang Tahun ke-87, Paus Fransiskus Kumpul Bersama Anak-anak dan Ingatkan Ini

 

4. Kunci Taon (Sulawesi Utara)

Kunci Taon yang bisa kita temukan di Kota Manado, Sulawesi Utara menjadi tradisi perayaan Natal unik lainnya. Kunci Taon secara harfiah bermakna mengunci tahun dan menjadi resmi saat memasuki bulan Desember.

Tradisi Natal Kunci Taon di Manado dimulai dengan serangkaian ibadah di gereja, diikuti dengan kegiatan ziarah ke makam kerabat. Menariknya, sebagian besar penduduk Manado akan menempatkan lampu hias di atas makam saat mereka berziarah.

Puncak perayaan Natal akan dilakukan pada Minggu pertama bulan Januari. Tradisi Kunci Taon diakhiri dengan pawai keliling yang melibatkan kostum-kostum yang unik.

5. Meriam Bambu di Flores

Masyarakat Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki tradisi Natal yang sangat unik. Salah satu tradisi yang diselenggarakan oleh masyarakat Flores untuk menambah keceriaan Natal adalah Meriam Bambu.

Tradisi Meriam Bambu sudah menjadi bagian hidup masyarakat Flores sejak tahun 1980-an. Suara yang sangat menggelegar ini menjadi tanda bunyi yang dinantikan masyarakat untuk menyambut Natal.

6. Batapen (Papua)

Barapen di Papua merupakan sebuah tradisi kuliner yang melibatkan pembakaran batu untuk memanggang babi. Tujuannya adalah untuk menyatakan rasa syukur, mempererat kebersamaan, dan berbagi dengan sesama.

 

BACA JUGA: Kebangunan Rohani Melanda Mesir, 7 Ribuan Orang Terima Yesus

 

Proses Barapen dimulai dengan penggalian lubang, di mana batu-batu diletakkan dan dilapisi oleh daun pisang. Lubang tersebut kemudian diisi dengan berbagai bahan seperti sayuran, umbi-umbian, dan daging babi. Seluruh proses Barapen memakan waktu sekitar setengah hari.

7. Marbinda (Sumatera Utara)

Tradiri Marbinda adalah tradisi yang merujuk pada kegiatan mengorbankan hewan sebagai simbol kebersamaan, kehangatan, perayaan Natal, dan ungkapan syukur atas berkat Tuhan.

Dalam tradisi ini, setiap warga turut berpartisipasi dengan mengumpulkan dana untuk membeli hewan. Setelah itu, daging hewan yang telah disembelih akan dibagikan kepada mereka yang ikut berkontribusi, menciptakan nuansa kebersamaan dan memeriahkan semangat Natal.

Itulah 7 tradisi perayaan Natal unik di Indonesia. Bagaimana dengan daerahmu? Apakah ada tradisi unik yang biasa dilakukan saat merayakan Natal? Sharing di kolom komen yuk.

 

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami