Mesir, negara yang berbatasan langsung dengan Palestina dan Israel, ditengah perang yang bergolak diwilayah itu mereka mengalami kebangunan rohani. Dr. Michael Youssef, pemimpin Leading the Way Ministry melakukan acara penginjilan di Kairo, Mesir yang dihadiri sekitar 17.000 orang menyatakan bahwa kuasa Tuhan nyata disana. Lebih dari 7.800 orang menyerahkan hidup mereka kepada Kristus.
Berdasarkan berita yang dirilis CBN News, Dr.Youssef mengungkapkan bahwa acara tersebut sudah dipersiapkan 12 bulan lalu, sebelum konflik antara Israel dan Hamas terjadi.
Saat ditanya mengapa bisa begitu banyak orang yang hadir, apa yang membuat orang Mesir begitu haus akan Tuhan, ia menjelaskan, “Saya pikir ada banyak hal yang terjadi saat ini. Seperti yang Anda tahu, perang di perbatasan utara sedang berlangsung dengan Hamas. Kemudian, inflasi di Mesir 40%. Orang-orang benar-benar menderita dan kehilangan harapan. Mereka menginginkan sesuatu untuk dipegang teguh. Mereka ingin memiliki kedamaian. Dan ini adalah pesan yang saya bawa kepada mereka, bahwa Anda dapat memiliki kedamaian di dalam Kristus tanpa menghiraukan keadaan dan lingkungan. Dan itu beresonansi dengan mereka. Dan saya memuji Tuhan untuk itu, karena itu adalah pesan Injil yang sederhana dan rasa lapar itu ada di sana.”
Dr.Youssef juga menekankan bahwa hal ini bisa terjadi karena ada banyak orang yang telah menabur doa selama berbulan-bulan sebelumnya.
“Jadi saya selalu mengatakan ini adalah jawaban Tuhan atas doa orang-orang beriman di sana. Tuhan dapat menggunakan siapa saja untuk berkhotbah, tetapi Dia menanggapi doa dan iman mereka dan memberi mereka apa yang akan menjadi gerakan yang menyala-nyala.”
Mengenai kondisi Mesir saat ini, Dr.Youssef memuji Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi yang tetap bisa menjaga stabilitas bangsanya ditengah konflik Timur Tengah.
“Tekanan meningkat di Mesir, terutama dari Ikhwanul Muslimin dan faksi-faksi lain yang mengkritik pemerintah. Tapi saya dapat memberitahu Anda, Presiden Sisi adalah orang yang sangat bijaksana. Tuhan mengangkatnya untuk saat seperti ini. Dia mencintai rakyatnya dan setiap keputusan yang dia buat adalah untuk kepentingan rakyatnya di Mesir. Dia membantu (para pengungsi-red), dia mengirim banyak bantuan dan banyak orang datang untuk perawatan medis dan sebagainya. Dia benar-benar konsisten mengatakan bahwa kita ingin melakukan apa yang benar untuk rakyat kita. Saya sangat bersyukur kepadanya dan atas hikmat yang Tuhan berikan kepadanya."
Gary Lane, reporter CBN News menutup dengan pertanyaan, “Apa dampak perang terhadap gereja di Mesir dan bagaimana kita dapat berdoa untuk mereka?”
"Gereja di Mesir sedang berkembang pesat. Saya kira gereja-gereja evangelikal telah berkembang dari sekitar 250.000 hingga 300.000 orang ketika saya tinggal di sana 55 tahun yang lalu, kini menjadi lebih dari dua juta orang evangelikal di Mesir dan sekitar 10 juta orang Ortodoks Koptik. Tuhan sedang melakukan pekerjaan yang luar biasa dan membawa orang-orang kepada diri-Nya. Mereka mengalami mimpi dan penglihatan, dan menonton saluran kami, Kingdom Set, dalam bahasa Arab. Mereka berkata, 'Mereka berkhotbah tentang orang yang saya lihat dalam mimpi saya,' dan kemudian mereka menelepon kontak kami dan membantu memimpin mereka kepada Kristus dan menjadikan mereka murid. Jadi, tolong doakan agar Tuhan menjaga gerakan yang telah dinyalakan ini agar terus berjalan selama bertahun-tahun yang akan datang."
Mari bersama-sama mengangkat doa untuk melanjutkan keberlanjutan kebangunan rohani di Mesir. Semoga setiap hati yang baru menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dapat terus dikuatkan dalam iman mereka. Marilah kita memohon kepada Tuhan agar membimbing dan melindungi mereka dalam situasi sulit yang tengah dihadapi oleh masyarakat Mesir.
Doakan juga untuk kebijaksanaan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, agar Tuhan memberikan kekuatan kepadanya dalam memimpin bangsanya dan menghadapi tekanan dari berbagai pihak. Mari kita perkatakan damai sejahtera atas Mesir dan wilayah Timur Tengah.
Sumber : CBN News