Pikiran dan Perasaan Kristus Sebagai Fondasi Hidup
Kalangan Sendiri

Pikiran dan Perasaan Kristus Sebagai Fondasi Hidup

Lori Official Writer
      1462

Ayat Renungan:

Filipi 2: 5, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus…”

1 Korintus 2: 16, “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.”

 

Pikiran bekerja untuk menyetir dan mengendalikan seluruh kehidupan kita. Saat kita berada dalam Kristus, maka pikiran dan semua hal yang keluar dari dalam hidup kita akan mencerminkan semua yang dimiliki oleh Kristus, termasuk pikiran dan perasaan kita. 

Filipi 2: 5 berkata, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus…” Ayat ini mengingatkan kita bahwa sebagai manusia yang terdiri dari tubuh, jiwa dan roh, kita harus mengubah pikiran kita dari waktu ke waktu sesuai dengan apa yang menjadi kehendak Allah. Karena itu kita perlu menjadikan perasaan dan pikiran Kristus sebagai fondasi dari seluruh perasaan dan pikiran kita. 

Apa yang bisa kita hidupi dari pribadi Kristus? Yaitu belas kasihan-Nya. Karena belas kasihan, Yesus rela meninggalkan surga yang sangat indah dan menanggalkan gelar-Nya sebagai Allah untuk menderita dan mati di kayu salib. Dia tahu manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, karena itu Dia memposisikan diri-Nya sebagai juru slamat supaya kita tidak lagi hidup di dalam dosa. 

Belas kasihan Kristus ini perlu kita adopsi, baik di tengah kehidupan berkeluarga, lingkungan pekerjaan dan hubungan sosial kita. Saat kita menghidupinya maka akan banyak terjadi pengampunan dan penerimaan atas orang lain. Bahkan akan banyak orang yang mendapat ruang untuk belajar karena mereka mendapatkan semangat dan dukungan kita.  

Saat hidup kita dikuasai oleh perasaan Yesus, maka akan banyak orang yang diberkati melalui hidup kita. Dengan demikian, kita telah mengerjakan kehendak Bapa Surgawi yaitu agar semua orang tidak binasa. Ini begitu berbeda dengan apa yang dilakukan oleh orang Farisi, yang hanya berpikir secara teoritis. Tapi mari kembali mengingatkan diri kita bahwa pikiran Kristus itu adalah tentang jiwa. 

Jadi hari ini, mari melatih pikiran kita agar diisi dengan pikiran Kristus. Sehingga banyak orang bisa mengalami kasih Tuhan dan pemulihan melalui hidup kita. 

1 Korintus 2: 16, “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.”

Kita juga bisa belajar dari Paulus, yang mau rela mati demi Kristus. Banyak perlakuan menyakitkan yang dia sudah terima, tetapi dia menerima-Nya karena dia memiliki pikiran Kristus. 

 

Action: Hari ini, mari ambil tantangan dengan mengevaluasi kembali hidup kita: Apakah kita sudah memiliki pikiran dan perasaan Kristus dalam diri kita?

Ayat Hafalan: Filipi 4: 8-9, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”

Hak cipta @Maria Kaesmetan

Ikuti Kami