Kisah Wini, Anak Kecil yang Belajar Menerima Perubahan Lewat PAUD
Sumber: jawaban.com

Family / 27 November 2023

Kalangan Sendiri

Kisah Wini, Anak Kecil yang Belajar Menerima Perubahan Lewat PAUD

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
674

Halo, perkenalkan namaku Wini. Saat ini, aku berusia 6 tahun dan sekolah di PAUD OBI Tanah Merah. Aku adalah anak bungsu dalam keluargaku. Awalnya, kehidupanku penuh kegembiraan, tetapi kemudian semuanya berubah ketika ayahku tak lagi pernah pulang ke rumah kami. 

Dulu aku adalah anak yang ceria dan rajin masuk sekolah. Saat dimana kedua orangtuaku saling menyayangi satu sama lain dan ayah ku masih ada dirumah kami. Aku sering bermain dengan ayah, dan ia sering membelikanku jajan. Bagiku, ayah adalah pahlawan yang hebat. Namun, tiba-tiba semua itu berubah menjadi mimpi buruk. 

BACA JUGA : "Aku Tidak Mau Hanyut dalam Kemarahan Tuhan"- Rossita, 6 Tahun

Ayah tidak pernah pulang, setiap kali aku bertanya pada ibu, jawabannya selalu sama “ayah sedang bekerja”. Aku menangis setiap hari, meminta ke ibu untuk bertemu ayah karena hampir tiga bulan lamanya ayah tak pulang. Aku tak mau masuk sekolah, berkali-kali aku ngotot akan mogok ke sekolah sampai aku bisa bertemu dengan ayah secara langsung.  

Setiap aku masuk sekolah, aku meminta ibu untuk tetap menungguku di luar ruang kelas. Aku takut bahwa ibu, seperti ayah, akan meninggalkanku setelah mengantarkanku ke sekolah. Selama 2 minggu lamanya, aku minta ditemani ibu. Aku akan menangis jika ibu tiba-tiba pulang meninggalkanku. Berkali-kali bu guru menenangkan ku dan menanyakan padaku apa yang ku inginkan. Tapi aku tak memberikan jawaban apapun, yang bisa ku lakukan hanya menangis.  

BACA JUGA :Jekson Menemukan Bakatnya Setelah Belajar di SoL

Setelah segala tingkah yang kulakukan, akhirnya ayah mau menjemputku. Ia pulang dan membawaku bermain bersamanya. Kemudian aku dibiarkan ibu tidak masuk sekolah selama seminggu untuk ikut nginep dirumah ayah, diluar kota. Disana aku bertemu ayah dan istri barunya, aku diperlakukan dengan baik oleh mereka. Ada kesedihan di hatiku ketika aku melihat ayah bersama orang lain yang bukan ibuku.  

Seminggu berlalu, hari senin aku kembali ke sekolah. Salah seorang guru mengajakku ngobrol dengannya. Ia menguatkan ku dan mengatakan padaku harus tetap rajin belajar. Di kelas, aku belajar tentang Materi "Aku dan Lingkunganku". Lewat materi itu aku diajarkan untuk tetap menyayangi keluarga dalam segala keadaan. Meskipun ayah tidak lagi tinggal bersama kami, aku menyadari bahwa rasa sayangnya ayah tidak akan berubah untukku. Sesekali aku tetap bisa berkomunikasi dengan ayah melalui telfon, aku menanyakan kabarnya dan kapan bisa bermain kembali. Sekarang aku kembali menjadi anak yang ceria lagi dan semakin semangat untuk belajar di sekolah.  

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami