Tuhan Mengubah Rasa Kecewaku Menjadi Sebuah Rasa Syukur
Sumber: jawaban.com

Berita CBN / 16 November 2023

Kalangan Sendiri

Tuhan Mengubah Rasa Kecewaku Menjadi Sebuah Rasa Syukur

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
868

Namaku Cinta, saat ini aku berumur 17 tahun dan menjadi siswi di PKBM OBI Tanah Merah. Sejak kecil, aku selalu merasakan kekecewaan terhadap ayahku. Dia tidak bekerja dan sering marah tanpa sebab. Seakan tidak bertanggung jawab dalam mencari nafkah untuk keluarga. Meskipun banyak pekerjaan yang sebenarnya bisa dia lakukan, dia lebih memilih untuk tidur dan bermalas-malasan dirumah. Jika kami tegur, dia akan marah.  

Aku semakin kecewa ketika aku mengajaknya untuk beribadah ke gereja, dia menolak dengan keras. Katanya, "Buat apa pergi ke gereja, yang penting aku hidup aman." Kalimat itu terus ia lontarkan setiap kuajak ke gereja, itulah yang menimbulkan benih kebencian dihatiku. 

BACA JUGA : Pemuridan Anak Buat Sofia Tekun Berdoa Untuk Keluarga

Ditengah rasa kebencian yang terus tumbuh, aku mengalami proses pemulihan saat penyampaian materi tentang “Self Awareness”. Saat itu aku jadi berkesempatan untuk menyadari dan memahami diri sendiri, terutama dalam mengendalikan emosi. Dalam kegiatan konseling aku mendapatkan ayat penguatan dari Filipi 4:6, dengan sesenggukan aku menceritakan kepahitan dan kecewaku terhadap ayahku di kegiatan ini. Kami mendoakan keluargaku, terutama ayahku, agar mendapatkan pekerjaan. Aku memilih untuk memaafkannya dan yakin bahwa kuasa doa akan membawa pemulihan bagi keluargaku, serta mengubah hati ayahku. 

BACA JUGA : Berhasil Dua Kali Menyelesaikan Kitab Kejadian Hingga Wahyu, Berkat Kisah Alkitab Ini

Hingga akhirnya doa yang aku panjatkan dijawab oleh Tuhan, karena ayahku mendapat pekerjaan sebagai supir angkot Jaklingko. Lewat pekerjaannya, ayah juga bisa melayani Tuhan karena ketika ada kegiatan gereja yang membutuhkan transportasi, ayahku akan dengan sigap membantu mencarikannya. Aku merasa sangat bersyukur melihat kuasa Tuhan mengubahkan hati ayahku.  

BACA JUGA : Keberhasilan Saya untuk Melepaskan Rasa Khawatir Membawa Saya Pada Jalan Keluar

Pemulihan keluargaku adalah bukti nyata bahwa dengan kekuatan doa dan kepercayaan, setiap situasi sulit bisa diatasi. Aku melihat perubahan besar pada ayahku, yang kini berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan penuh tanggung jawab. Aku menyadari betapa pentingnya mengampuni dan berserah kepada Tuhan dalam menghadapi setiap masalah. Lewat apa yang aku alami, aku bisa merubah rasa kekecewaan menjadi rasa syukur. 

Mari dukung pemuridan anak melalui CBN untuk menciptakan generasi masa depan yang berkualitas. Klik disini untuk berdonasi dan berperan aktif dalam memberikan pendidikan bermakna kepada anak-anak.

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami