Waspada Virus Nipah, Inilah Fakta Penting yang Harus Diketahui
Sumber: Google

Health / 19 September 2023

Kalangan Sendiri

Waspada Virus Nipah, Inilah Fakta Penting yang Harus Diketahui

Aprita L Ekanaru Official Writer
1395

Kerala, negara bagian yang terletak di India Selatan, saat ini tengah menghadapi ancaman serius dalam bentuk wabah virus Nipah yang mematikan. Sayangnya, hingga tanggal 17 September 2023, belum ada vaksin yang tersedia untuk melawan virus ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu virus Nipah, gejalanya, dampaknya pada manusia, serta langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil.

 

BACA JUGA: Virus Oz Berasal dari Hewan? Perhatikan Ciri-ciri Hewan dalam Kesehatan yang Buruk

 

Apa itu Virus Nipah?

Virus Nipah adalah jenis virus yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, yang dikenal sebagai zoonosis. Selain itu, virus ini juga bisa menyebar melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi oleh virus tersebut atau melalui kontak langsung antara manusia yang terinfeksi. Virus Nipah memiliki beragam efek pada manusia, mulai dari infeksi tanpa gejala hingga penyakit pernapasan akut dan bahkan ensefalitis (radang otak) yang fatal.

Gejala Virus Nipah

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seseorang yang terinfeksi virus Nipah awalnya akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot (mialgia), muntah, dan sakit tenggorokan. Gejala-gejala ini kemudian dapat berkembang menjadi gejala lain seperti pusing, mengantuk, perubahan kesadaran, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan adanya ensefalitis akut. Beberapa orang juga dapat mengalami gejala serius seperti pneumonia atipikal dan masalah pernapasan yang parah.

Masa Inkubasi dan Penyebaran Virus

Masa inkubasi atau interval dari infeksi hingga munculnya gejala virus Nipah berkisar antara empat hingga 14 hari, tetapi ada juga kasus yang masa inkubasinya mencapai 45 hari. Virus ini juga dapat menyebabkan penyakit serius pada hewan, terutama babi, yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para peternak.

 

BACA JUGA: Waspada! Meski Menggemaskan, Kucing Bisa Menularkan 3 Penyakit Ini Lho

 

Gejala Parah dan Tingkat Kematian

Pada kasus yang parah, infeksi virus Nipah dapat menyebabkan radang otak (ensefalitis) dan kejang yang berkembang menjadi koma dalam waktu 24 hingga 48 jam. Meskipun kebanyakan orang yang selamat dari ensefalitis akut dapat sembuh sepenuhnya, sekitar 20 persen pasien mengalami konsekuensi neurologis jangka panjang seperti gangguan kejang dan perubahan kepribadian. Tingkat kematian akibat infeksi virus Nipah diperkirakan berkisar antara 40 persen hingga 75 persen, yang dapat bervariasi tergantung pada kemampuan sistem kesehatan lokal dalam melakukan surveilans epidemiologi dan manajemen klinis.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

Tanda dan Gejala Awal yang Tidak Spesifik

Tanda dan gejala awal infeksi virus Nipah seringkali tidak spesifik dan sulit diidentifikasi sebagai infeksi virus Nipah pada awalnya. Hal ini dapat menyulitkan diagnosis yang cepat dan tepat, yang sangat penting untuk pengendalian wabah dan tindakan respons yang efektif.

Diagnosis dan Pengujian

Diagnosis infeksi virus Nipah dapat didasarkan pada riwayat klinis selama fase akut dan pemulihan penyakit. Tes utama yang digunakan adalah reaksi berantai polimerase waktu nyata (RT-PCR) dari cairan tubuh dan deteksi antibodi melalui uji imunosorben terkait enzim (ELISA). Tes lain yang digunakan meliputi uji reaksi berantai polimerase (PCR) dan isolasi virus dengan kultur sel.

 

BACA JUGA: Wabah Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak, Apakah Menularkan Manusia?

 

 

Pencegahan dan Pengendalian

Sayangnya, hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik untuk mengatasi infeksi virus Nipah. WHO telah mengidentifikasi virus Nipah sebagai penyakit prioritas dalam Cetak Biru Penelitian dan Pengembangan mereka. Oleh karena itu, perawatan suportif intensif dianjurkan untuk mengatasi komplikasi pernapasan dan neurologis yang parah.

Penting juga untuk memerhatikan penanganan infeksi virus Nipah pada hewan, terutama babi. Dalam pengalaman yang diperoleh selama wabah Nipah pada tahun 1999, ditemukan bahwa langkah-langkah pembersihan dan disinfeksi peternakan babi secara rutin dan menyeluruh dapat menjadi cara efektif untuk mencegah penyebaran virus ini. Karantina dan pemusnahan hewan yang terinfeksi juga mungkin diperlukan untuk mengurangi risiko penularan ke manusia.

Selain itu, membatasi atau melarang pergerakan hewan dari peternakan yang terinfeksi ke daerah lain juga merupakan tindakan yang efektif untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. Semua upaya ini harus didukung oleh pemerintah, peternak, dan masyarakat secara keseluruhan untuk menghindari wabah yang lebih besar dan melindungi kesehatan manusia dan hewan. Tetap waspada terhadap gejala awal dan melakukan tindakan pencegahan yang sesuai sangat penting dalam menghadapi ancaman virus Nipah yang mematikan ini.

Sumber : Liputan 6 | Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami