Tuhan Ambil Semua yang Saya Miliki Sampai Saya Jijik Sama Tubuh Sendiri – Maria Christina
Sumber: YouTube Solusi TV

Milenial / 29 August 2023

Kalangan Sendiri

Tuhan Ambil Semua yang Saya Miliki Sampai Saya Jijik Sama Tubuh Sendiri – Maria Christina

Claudia Jessica Official Writer
1333

Salah satu perjalanan hidup yang paling saya ingat dimulai saat saya berusia 21 tahun. Kala itu, Puji Tuhan sekali saya sudah bisa beli rumah dan mobil sendiri dengan gaji yang saya hasilkan.

Prestasi kerja saya saat itu membuat saya merasa sangat bangga dan menjadi superior.

Hingga suatu ketika, saya mengalami penyakit yang tidak diketahui dan dokter pun tidak bisa mendiagnosa saya saat itu. Hari lepas hari, kondisi kesehatan saya semakin memburuk dan saya tidak bisa melakukan apapun. Waktu itu rasanya darah saya seperti jarum yang naik dari kaki ke kepala saya.

Pengobatan yang saya lakukan tidak memberikan efek apapun hingga akhirnya uang tabungan saya habis dan saya tidak bisa melanjutkan pengobatan. Kantor pun sudah tidak mendukung dan saya tidak bisa bekerja lagi. Sementara saat itu kondisi kesehatan saya semakin buruk, tubuh saya kaku-kaku dan saya merasa menjadi seperti mumi hidup dan saya sangat stres.

 

BACA JUGA: Rhea Arella, Anak Tertolak dalam Kandungan yang Berdamai Dengan Istri Kedua Suaminya

 

Suatu ketika, seorang teman mempertemukan saya dengan seorang dokter yang dapat mendiagnosa penyakit saya. Saat itulah saya didiagnosa menderita sakit Vaskulitis, penyakit autoimun.

Vaskulitis adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada beberapa kondisi yang mengakibatkan peradangan pada pembuluh darah. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan angiitis atau arteritis. Sedangkan autoimun adalah situasi di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan bakteri dan virus penyebab penyakit justru keliru menyerang tubuh sendiri.

Setelah 2 bulan menjalani pengobatan, semua harta yang saya miliki pun habis. Uang hasil galang dana yang teman saya lakukan, rumah, dan mobil hasil kerja keras saya pun saya jual dan tidak menyisakan apapun lagi.

Saya sangat marah, benci, dan kesal pada Tuhan. Semua kerja keras saya direnggut, sebenarnya apa yang Tuhan mau dalam hidup saya?

Saya bahkan jijik melihat tubuh saya sendiri karena banyak sekali nanah dari kepala, wajah, sampai ada juga di dada saya. Semua yang saya miliki sepertinya direnggut oleh Tuhan. Aset saya, tabungan saya, bahkan harga diri saya, semua Tuhan ambil.

Keputusasaan ini membuat saya bertanya kepada Tuhan, apa yang sebenarnya Tuhan mau dari hidup saya? Saya sudah sehancur ini, cita-cita saya pun sudah hangus, tidak ada lagi yang bisa saya berikan untuk Tuhan.

 

BACA JUGA: Hidup dalam Kepahitan Buatku Bercita-cita Bunuh Bapak – Teddy Andrew

 

Ketika sedang membereskan barang-barang saya, tiba-tiba saya menemukan dream book yang berisi gambar saya di masa lalu. Saat sedang melihatnya, tiba-tiba ada suara di telinga saya yang berkata, “Coba kamu lihat, nanti kamu tahu apa Aku inginkan.”

Dari semua gambar yang ada di dream book tersebut sudah terwujud satu per satu, mulai dari karir, rumah, dan mobil. Kemudian suara itu kembali berkata, “Semuanya itu yang dulu bisa habis dengan kekuatan kamu sendiri. Tetapi apa yang tidak mungkin bagi manusia, bagi kamu, itu mungkin bagi Tuhan.”

Seketika itu juga saya menangis dan minta ampun kepada Tuhan. Semua perasaan negatif saya yang keras hati, merasa superior, kesombongan saya, semuanya tiba-tiba berubah dan saya mulai mengerti apa yang Tuhan mau dan saya berserah kepada-Nya.

Satu gambar terakhir di dream book yang belum terwujudkan adalah yayasan. Saya bertanya kepada Tuhan, yayasan apa yang harus saya buat? Namun saya percaya jika Tuhan sudah berencana, tak ada satupun yang dapat menghancurkannya.

 

BACA JUGA: Cita-cita Nono, Anak SD yang Raih Juara 1 Matematika Tingkat Dunia

 

Tuhan menjawab doa saya dengan mengirimkan teman-teman yang menderita sakit lupus dan tidak memiliki dana. Akhirnya saya putuskan untuk membuat sebuah komunitas bagi penderita sakit autoimun agar bisa saling mendukung dan menguatkan di kondisi seperti itu.

Kalau mengandalkan kekuatan saya sendiri, saya yakin saya tidak bisa mendirikan komunitas ini. Tapi, jika hari ini saya bisa melewati masa kelam saya dan berada di titik saat ini, saya yakin semua itu adalah karya Tuhan dalam hidup saya.

Tentu perjuangan ini juga tidak mudah. Setiap kali saya ingin menyerah, Filipi 4:13 selalu menguatkan saya, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Saya yakin dan percaya, apa yang terjadi dalam hidup saya dulu sampai sekarang sudah direncanakan oleh Tuhan, dan saya tidak khawatir lagi tentang masa depan saya. Saya akan ikut Tuhan kemanapun Dia membawa saya.

Tuhan masih terus berkarya dalam kehidupan saya dan kehidupan saudara.

Apakah merasa diberkati dengan kesaksian ini? Anda bisa menonton langsung kesaksian Maria Christina di YouTube Solusi TV berikut ini:

Sumber : Solusi TV
Halaman :
1

Ikuti Kami