Berasal dari keluarga yang tak sempurna tak membuatku jadi anak yang pengertian ke mama. Aku masih saja nakal meski dia harus banting tulang bekerja sebagai petani paruh waktu yang pindah dari ladang ke ladang. Aku malah tumbuh jadi anak yang suka melawan dan memilih bermain-main daripada belajar atau membereskan rumah. Begitulah sosokku, si anak 4 tahun bernama Yedija atau biasa dipanggil Dija oleh orang-orang.
Untungnya, di kampungku Barung Kersap, Kabupaten Karo hadir Sanggar Belajar Anak SOL CBN. Dengan dorongan mama, aku ikut kegiatan belajar di sana sejak tahun 2021. Aku selalu mengikuti pelajaran seperti biasanya. Sampai suatu kali, setelah selesai membagikan firman Tuhan dari kurikulum SOL “Aku Cinta Damai” (1 Yohanes 4: 19), aku tersentuh dan terharu sekali dengan tindakan Tuhan Yesus. Aku menyadari bahwa Tuhan Yesus sangat mengasihiku.
Baca Juga: Kisah Alkitab Ini Buat Saya Berani Bagikan Tentang Yesus ke Orang Lain
Saat itu pun aku berkesempatan jadi salah satu anak yang maju ke depan untuk menceritakan pengalamanku bersama teman maupun Tuhan. Dengan berani aku berucap, “Yesus sanggup menyelesaikan masalah!” Sejak belajar Superbook di sekolah minggu aku semakin mengasihi Tuhan. Sekarang aku bahkan rajin berdoa di rumah bersama mamaku. Tuhan Yesus juga membuatku jadi anak yang taat dan kalau dulunya aku malas belajar sekarang aku rajin belajar dan ikut SoL.
Puji Tuhan! Perubahanku membuat guru SoL terharu apalagi saat melihat aku suka berdoa dan semakin mencintai Tuhan. Aku begitu bersyukur karena kehadiran SoL di kampung halamanku mengubahkan hidupku.
Baca Juga: Melalui Superbook Aku Paham Bagaimana Menjadi Anak yang Sabar dan Penuh Harapan
Bagikan kisah ini ke orang lain supaya mereka juga ikut diberkati ya. Atau buat kamu yang ingin tahu lebih banyak soal pelayanan pemuridan kami, silahkan klik link di bawah.