Partikel PM 2.5 pada Udara yang Buruk Memberikan Dampak Negatif Bagi Kesehatan, Apa Benar?
Sumber: katadata.co.id

Health / 18 August 2023

Kalangan Sendiri

Partikel PM 2.5 pada Udara yang Buruk Memberikan Dampak Negatif Bagi Kesehatan, Apa Benar?

Bella Tiurma Official Writer
1310

Particulate Matter (PM) merupakan kelompok partikel yang terdiri dari tetesan padat atau cair yang tersebar di udara. Partikel ini biasa sering disebut sebagai aerosol, yang berasal dari aktivitas alamiah maupun manusia, termasuk ladang, kebakaran, jalan berdebu, dan lokasi konstruksi. 

Partikel PM sering terbentuk dalam udara sebagai akibat dari reaksi kimia kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai bahan kimia di atmosfer. Bahan kimia ini biasanya berasal dari sumber-sumber seperti pabrik, pembangkit listrik, dan kendaraan bermotor. 

Seberapa Besar Ukuran PM 2.5? 

Ukuran partikel PM memiliki variasi, di mana salah satu ukuran yang sering diperhatikan adalah PM 2,5. PM 2,5 mengacu pada partikel dengan diameter 2,5 mikron atau kurang. Untuk memberi gambaran, diameter PM 2,5 28 kali lebih kecil dari rambut manusia dan 36 kali lebih kecil dari sebutir pasir pantai halus. Kemampuan partikel ini untuk terhirup dengan mudah dan sulit disaring dari udara yang dihirup menjadikannya sangat berbahaya.

 

Baca Juga : Kualitas Udara Semakin Buruk, Kita Harus Apa?

 

Partikel PM 2,5 dapat dengan mudah menembus sistem pernapasan dan bahkan masuk ke dalam aliran darah kita. Komposisinya mengandung berbagai racun seperti nitrat, sulfat, logam berat, dan bahan kimia berbahaya lainnya. 

Efek kesehatan dari paparan PM 2,5 bisa sangat serius. Penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa paparan jangka pendek dan panjang terhadap PM 2,5 terkait dengan peningkatan rawat inap dan risiko kematian akibat penyakit jantung dan paru-paru. 

Meskipun partikel-partikel PM yang cukup besar atau gelap bisa terlihat oleh mata manusia, banyak partikel PM jauh lebih kecil dan hanya bisa terlihat dengan mikroskop. Ada dua jenis partikel PM yang umumnya diukur, yaitu PM 10 (dengan diameter 10 mikron atau kurang) dan PM 2,5. 

Dampak Menghirup PM 2.5 

Dampak polusi udara terutama oleh partikel materi partikulat (PM2.5) memiliki efek yang signifikan pada kesehatan manusia. Paparan PM2.5 dalam jangka pendek dan jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius.

 

Baca Juga : Kualitas Udara yang Buruk Dapat Merugikan Kesehatan Manusia

 

Dalam jangka pendek, paparan berhari-hari atau bahkan berjam-jam terhadap PM2.5 dapat memperburuk masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Ini termasuk adanya gangguan pada otak seperti Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), masalah pernapasan seperti influenza dan rinitis, risiko jantung meningkat termasuk serangan jantung dan aritmia, dan gangguan pada paru-paru seperti asma dan bronkitis. 

Sementara itu, paparan jangka panjang terhadap PM2.5 memiliki dampak yang lebih serius karena tidak hanya menyebabkan penyakit, tetapi juga meningkatkan laju perkembangan penyakit, yaitu seberapa cepat seseorang bisa mengalami penyakit parah. 

Paparan jangka panjang ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun dan dapat menyebabkan gangguan otak seperti Alzheimer, Parkinson, stroke, dan penurunan kognitif; masalah pernapasan termasuk pneumonia, kanker paru-paru, dan asma, risiko pada wanita hamil seperti kelahiran prematur dan dampak pada seluruh tubuh seperti pembekuan darah. 

Dampak PM2.5 terhadap harapan hidup juga tidak bisa diabaikan. Di Jakarta, rata-rata penduduk bisa kehilangan hingga 4,8 tahun dari harapan hidup mereka akibat polusi udara, yang sebagian besar disebabkan oleh PM2.5.

 

Baca Juga : Waspadalah! Kualitas Udara yang Buruk Berbahaya bagi Kesehatan Mata, Ini Cara Mengatasinya

 

Beberapa kelompok rentan lebih dari yang lain dalam hal dampak polusi udara, terutama PM2.5. Penderita asma, penyakit paru-paru, dan penyakit jantung sangat terpengaruh dan disarankan untuk meminimalkan waktu di udara tercemar. Risiko juga diperluas pada wanita hamil, bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia. 

Penting untuk diingat bahwa tidak ada ambang batas yang aman dalam hal paparan PM2.5. Bahkan pada konsentrasi yang sangat rendah, partikel ini dapat memiliki dampak kesehatan. Itulah mengapa pedoman kualitas udara dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bertujuan untuk mencapai konsentrasi PM serendah mungkin. 

Penting bagi kita untuk menyadari, mengukur, dan memahami data kualitas udara. Jika Anda mengalami masalah kesehatan terkait polusi udara dan gejalanya memburuk pada hari-hari dengan tingkat polusi tinggi, segera berkonsultasi dengan dokter. Dampak PM2.5 dan polutan lainnya pada kesehatan memang serius, sehingga langkah-langkah untuk melindungi diri dari paparan polusi udara menjadi sangat penting.

Sumber : nafas.co.id
Halaman :
1

Ikuti Kami