Kemerdekaan Sejati Setiap Orang Percaya
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 7 August 2023

Kalangan Sendiri

Kemerdekaan Sejati Setiap Orang Percaya

Claudia Jessica Official Writer
1652

Galatia 5:1 menegaskan kepada kita semua “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.”

Sebelum Yesus mati di kayu salib, umat Allah harus hidup di bawah sistem Hukum Taurat yang berfungsi sebagai pemandu kehidupan mereka. Meskipun di masa itu Hukum Taurat yang berlaku tidak memberikan keselamatan atau memberikan kemerdekaan sejati, tetapi Hukum Taurat tetap menuju jalannya kepada Yesus Kristus (Galatia 3:19-24).

Melalui kematian dan pengorbanan-Nya, Yesus Kristus menggenapi Hukum Taurat, membebaskan orang percaya dari hukum dosa dan kematian. Hukum Taurat sekarang tertulis di dalam hati kita melalui Roh-Nya. Dan sekarang, kita bebas untuk mengikuti dan melayani Kristus dengan cara yang lebih bebas dan menyenangkan untuk memuliakan nama-Nya (Roma 8:2-8). Singkatnya, inilah makna kemerdekaan sejati bagi orang percaya.

 

BACA JUGA: 15 Ayat Alkitab yang Berbicara Tentang Kemerdekaan

 

Salah satu hal terpenting dari kemerdekaan orang percaya adalah tanggungjawab kita untuk tidak hidup di bawah Hukum Taurat. Rasul Paulus membandingkan hal ini dengan perbudakan, “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” (Galatia 5:1)

Hidup dibawah Hukum Taurat setelah penebusan Yesus Kristus adalah formalitas semata. Kita tidak bisa mendapatkan kebenaran melalui Hukum Taurat, karena ia bertujuan untuk menjelaskan dosa dan menunjukkan kebutuhan kita akan seorang Juruselamat. Kemerdekaan orang percaya adalah dengan tidak hidup dibawah kewajiban yang memberatkan Taurat, melainkan dibawah kasih karunia Allah, “Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia,” (Roma 6:14).

Di dalam Kristus, kita dibebaskan dari Hukum Taurat yang mengikat, kita bebas dari hukuman dosa, dan kita dibebaskan dari kuasa dosa. Kemerdekaan orang percaya bukanlah sebuah lisensi agar kita dapat melakukan dosa. Kita bebas di dalam Kristus, tetapi kita tidak bebas untuk hidup semau kita, apalagi memanjakan daging, sebab tertulis dalam Galatia 5: 13 “Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.”

Orang percaya tidak bebas berbuat dosa, tetapi bebas hidup di dalam Kristus.

 

BACA JUGA: 6 Ayat Alkitab yang Menuntun Anda Pada Kemerdekaan Dari Perbudakan Dosa

 

Kemerdekaan sejati orang percaya adalah salah satu dari banyak paradoks iman Kristen. Kemerdekaan sejati artinya rela menjadi pelayan Kristus melalui hubungan yang kita bangun dengan Dia (Kolose 2:16-17).

Di dalam Roma 6, Paulus menjelaskan bahwa ketika seseorang percaya menerima Kristus, dan ia dibaptis oleh Roh Kudus, meninggalkan kehidupan lamanya dan berhenti menjadi hamba dosa, melainkan menjadi hamba kebenaran, “Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.” (Roma 6:17-18).

Kemerdekaan sejati tertulis dalam Yohanes 8:36, “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.”

Pada dasarnya, Paulus berpesan kepada kita semua bahwa sekalipun kita benar dan memiliki kemerdekaan di dalam Kristus, kita tidak boleh menjadi batu sandungan bagi orang lain.

 

BACA JUGA: Memanfaatkan Kemerdekaan yang Telah Kristus Berikan

Sumber : gotquestions.org
Halaman :
1

Ikuti Kami