Atasi Kesepian Pernikahan Tanpa Anak dengan Cara Kristen, Pejuang Garis Dua Semangat Terus
Sumber: canva.com

Relationship / 28 July 2023

Kalangan Sendiri

Atasi Kesepian Pernikahan Tanpa Anak dengan Cara Kristen, Pejuang Garis Dua Semangat Terus

Claudia Jessica Official Writer
2806

Fakta bahwa Anda tidak memiliki anak dan tidak bisa mengandung, tentu sangat menyakitkan. Berbagai emosi pun Anda rasakan, mulai dari sedih, frustasi, malu, marah, bahkan Anda mungkin juga akan merasa kesepian.

Bagi wanita yang ingin menjadi ibu, tidak memiliki anak adalah luka yang sangat menyakitkan. Bahkan sebagian wanita yang tidak dapat melahirkan anak sering kali memilih alternatif untuk mengisi kekosongannya dengan menjadi seorang pengasuh, mengadopsi anak, dan berbagai macam cara lain yang membuatnya merasa menjadi seorang ibu.

Namun di masa-masa rentan seperti ini, tidak sedikit wanita yang mendengar bisikan seperti, “Jika aku tidak bisa melakukan tugas dasar seorang wanita (mengandung dan melahirkan anak), apa gunanya aku hidup?”

Mungkin juga ada yang berpikir, “Tuhan merancang tubuh saya untuk menggenapi mandatnya dalam ‘berbuah dan bertambah banyak’. Untuk apa aku hidup jika tidak bisa melakukannya?”

Tahukah Anda bahwa peran terbesar seorang wanita itu tidak harus menjadi seorang ibu? Benar, menjadi wanita tidak mengharuskan Anda untuk menjadi seorang ibu, melainkan untuk memuliakan Tuhan dengan seluruh hidup kita dalam keadaan apa pun.

 

BACA JUGA: Apakah Anda Pejuang Garis Dua? Begini Cara Lewati Masa Penantian Akan Keturunan...

 

Di tengah rasa sedih karena tidak memiliki anak, bangkitkanlah kembali semangat Anda dan dapatkan penghiburan! Lakukan 6 cara berikut ini:

1. Berpegang teguh pada janji Tuhan

Menggenggam janji Tuhan adalah satu-satunya hal terpenting yang harus kita lakukan dalam menghadapi masa-masa sukar ini. Anda bisa memulainya dengan menghafalkan firman Tuhan yang memberitahu siapa Tuhan dan apa yang akan Dia lakukan dalam hidup Anda.

Misalnya seperti Mazmur 34:19, yang berbunyi, “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”

Tanamkan Firman Tuhan ini ke dalam hati Anda, sehingga ketika Anda menghadapi situasi yang sulit, Anda sudah dipersenjatais dengan kebenaran dan dapat mengingat janji-janji Tuhan.

2. Baca buku tentang penderitaan

Jika Anda tidak bisa menemukan buku tentang topik hidup tanpa anak, Anda bisa mulai mencari buku tentang penderitaan.

Melarikan diri dari penderitaan yang Anda alami karena tidak memiliki anak tidak akan pernah membuat Anda merasa lebih baik.

 

BACA JUGA: Bagaimana Jika Tak Kunjung Hamil?

 

Dengan membaca buku tentang penderitaan, Anda mungkin akan menemukan kekuatan dari pengalaman orang lain. Mungkin Anda akan merasa bahwa Anda tidak sendirian, Anda bukan satu-satunya yang mengalami hal buruk.

Sekalipun kesedihan yang mereka alami mungkin berbeda dengan Anda, mungkin Anda akan merasa lebih terhibur ketika mengetahui bahwa Tuhan memahami rasa sakit mereka.

Beberapa buku yang dapat Anda baca tentang topik ini adalah: A Sacred Sorrow oleh Michael Card, A Grief Observed oleh CS Lewis, Walking with God Through Pain and Suffering oleh Tim Keller, dan Suffering and the Sovereignty of God oleh John Piper.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA →

3. Jangan putus asa

Banyak dari Anda mungkin merasa terisolasi dan sendirian saat menjalani pencobaan ini. Namun di sana, di salah satu lubang tergelap yang Anda rasakan saat ini, Anda bisa menemukan Tuhan dengan cara lain yang lebih bermakna. 

Jika Anda adalah anak Tuhan, seluruh neraka bekerja untuk menggoda Anda mengalihkan pandangan dari Tuhan. Salah satu godaan yang dilemparkan kepada Anda adalah pikiran bahwa pencobaan yang Anda alami saat ini sangat berlebihan dan Anda tidak sanggup melewatinya.

Tetaplah bergumul, teruslah berjuang, tidak apa untuk bersedih, tetapi lakukan semuanya bersama Tuhan. Menjalani kesedihan ini adalah perjuangan seumur hidup. Perjuangan demi iman Anda, perjuangan demi kewanitaan sejati, dan yang terpenting adalah perjuangan dalam hubungan Anda dengan Tuhan.

 

BACA JUGA: Mengatasi Perasaan Hampa dalam Pernikahan Tanpa Anak

 

4. Bangun komunitas yang kuat

Salah satu cara untuk melewati hari-hari terberat adalah dengan memiliki teman dan keluarga yang memiliki hati yang lembut untuk hadir bersama-sama dengan Anda melewati masa-masa sukar ini.

Dalam masa perjuangan ini, carilah seseorang yang dapat berinteraksi dengan Anda dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Temukan seseorang yang akan mencintaimu di tengah air mata dan rasa sakit, seseorang yang mau berhubungan dengan Anda dalam titik terendah dalam hidup Anda.

Anda bisa menemukan mereka dalam komunitas gereja Anda, minta pendeta Anda untuk menghubungkan Anda dengan seseorang yang pernah mengalami dan melewati penderitaan mereka.

Salah satu berkat Tuhan yang paling manis bagi kita di masa sukar ini adalah komunitas yang dapat saling mendukung satu sama lain. Kita saling membutuhkan, terutama di musim-musim yang sulit.

 

BACA JUGA: Jalani Program Bayi Tabung Seperti Asmirandah dan Jonas Rivanno, Yuk Cek Prosesnya...

 

5. Bacalah kisah-kisah Alkitab yang membangkitkan semangat

Alkitab dipenuhi dengan bahasa ratapan. Nenek moyang rohani kita sangat mengenal kesedihan, kematian, rasa sakit, dan kesedihan. Mereka tahu apa artinya menangis, bergumul, dan membawa rasa sakit yang tak tertahan. 

Daud, Hagar, Yeremia, Ayub, dan Elizabeth adalah beberapa contoh klasik. Masing-masing menempuh jalannya yang tidak pernah terlepas dari kesedihan. 

Menariknya, tidak ada satupun dari mereka yang tahu bahwa mereka akan diangkat sebagai teladan bagaimana melewati penderitaan dalam kehidupannya. Mereka tidak pernah membayangkan kisah kehidupan mereka akan dicatat dalam Kitab Suci.

Pendeta sekaligus penulis Tim Keller mencatat, “Ayub tidak pernah melihat mengapa dia menderita, tetapi dia melihat Tuhan dan itu sudah cukup.”

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA →

6. Renungkan Mazmur

Mungkin salah satu kata terpenting dalam Perjanjian Lama adalah kata Ibrani “hesed”, yang tidak memiliki korelasi langsung dalam bahasa Inggris tetapi sering diterjemahkan sebagai “kasih setia, kesetiaan, belas kasihan, atau kasih yang teguh” dan menggambarkan kasih Allah bagi kita. 

Kata tersebut memiliki hubungan yang jauh dengan kata Arab “hashada”0, yang berarti “berkumpul untuk membantu”, tetapi terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris menerjemahkannya dengan kata “loyalitas”. Artinya, tidak ada tempat di mana kasih setia Allah ditampilkan lebih besar daripada di Mazmur.

Pemazmur berkali-kali meminta penebusan, bantuan, perlindungan, dan pengampunan dari Tuhan. Permohonan mereka memuncak dalam Mazmur 136 dengan 26 ayat yang diisi dengan perikop “Kasih setia Allah kepada orang Israel”.

Hati Anda tidak akan pernah sama saat melewati masa-masa sukar tanpa anak ini. Namun, bersama dengan umat pilihan Israel, Anda dapat terhibur dengan janji Tuhan. 

Tuhan memandangmu dengan cinta abadi yang tidak akan pernah habis tidak peduli berapa kali kamu datang kepadanya dengan air mata, kekecewaan, dan rasa sakitmu. Tuhan akan setia kepada Anda. Empat kata termanis yang pernah diucapkan Tuhan adalah “Aku bersamamu.”

Sumber : christianitytoday.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami